Pada tanggal 5,6 Nopember 2010, tim assesment GKSBS di Mentawai (Pdt. Tulus Silitonga dan Pdt.Yunius Irwanto) telah melakukan perjalanan laut menggunakan perahu kecil menuju dusun Muntei di Pagai Utara dan dusun Porourougat di desa Malakopak, Pagai Selatan. Kedua dusun ini sama-sama hancur diterjang tsunami sesaat setelah gempa 7,2 SR pada 25 Oktober yang lalu.
Dari hasil assesment mereka, Gerakan Kemanusiaan dan Solidaritas Bagi Sesama GKSBS telah menentukan target group yaitu di dusun Porourougat,Malakopak,Pagai Selatan. di dusun ini semua rumah hancur. korban meninggal 52 jiwa, beberapa yang lain uka berat dan ringan. Korban luka berat segera dirawat di Sikakap,sedangkan yang luka ringan dirawat oleh tim medis lapangan di pengungsian. Sebanyak 53 KK dari dusun Porourougat saat ini mengungsi menjauhi daerah pantai. Mereka menempati dan menumpang di rumah-rumah penduduk dusun Asahan. Dusun Asahan sendiri tidak menerima dampak kerusakan dari gempa dan tsunami. Karena menerima pengungsi ini, 1 rumah di dusun Asahan ditempati sekitar 3-5 KK. Mata pencarian mereka adalah petani kelapa,pisang,talas,dan kakao. kecuali tanaman kelapa,semua tanaman rusak akibat tsunami lalu.
Untuk respon kali ini,tim akan mensuplay perlengkapan dapur,penerangan,perlengkapan trauma healing, dan pada hari Senin,8 Nopember 2010, GKSBS akan memberangkatkan tim kedua yang akan bertugas memberikan trauma healing hingga 20 Nopember 2010. Tim trauma healing terdiri dari Pdt. Imanuel Damayanto dan Pnt.Wandiyanto dari GKSBS Penarik,Bengkulu.