Teringat saat kecil dulu sering main sepak bola bareng teman-temen. Ada satu ungkapan jamak yang sering terdengar ketika ada salah satu teman yang nendang atau ngoper bola tapi meleset jauh. “nendang bal kok sakmadepe udel” (nendang bola kok kearah mana puser menghadap). ungkapan yang kocak sebetulnya, tetapi mengandung makna kekecewaan. Ada harapan untuk melihat posisi teman lain yang mungkin lebih menguntungkan, kosong tanpa pengawalan.
dari yang kocak itulah sebetulnya mengandung makna yang lebih dalam. Ke-egoisan seseorang yang ingin mengeksekusi sendiri walaupun posisinya sangat tidak memungkinkan. “sak madepe udel” ini menurut saya cocok untuk menggambarkan sikap kepemimpinan yang selalu mengandalkan otoritas untuk mengambil kebijakan. Leader seperti ini seringkali tidak mau untuk melihat “posisi” orang lain. Karena mungkin lebih menguntungkan dan lebih bisa untuk melaksanakan kewajiban tertentu.
Akan lebih celaka lagi jika perinsip “sak madepe udel” ini dibarengi dengan sentimen pribadi. Subyektivitas yang berlebihan bercampur dengan power (otoritas) yang dimiliki. Bisa dipastikan ini akan menjadi penghambat untuk progres dan kecepatan dalam pencapaian keberhasilan program. Teman saya pernah bilang, seorang leader harus berperinsip DO THE RIGHT THING. Menjaga visi tetap pada tracknya, mampu mengambil kebijakan yang bijak. Tentunya ini akan terjadi jika seorang leader mampu membangun suasana komunikasi yang baik,melepaskan kepentingan dan sentimen pribadi.
refleksi oleh Dwi Setyo Harjanto
Berita dari kategori yang sama
Silakan dibagi
ada juga pemimpin yang tidak punya udel. jadi dia nggak pernah nendang apa-apa. diam saja seperti penonton yang lagi stres. hehehe…
gimana kalau ada pemimpin yang udelnya “bodong?” maunya nendang terus…soal gool apa tidak ngak jadi soal yang penting nendang…khan bola selalu ada di dekat kakinya..hehehe….