Latar Belakang
Konven Pendeta GKSBS yang diselenggarakan pada tanggal 17-19 Januari 2012 fokus menggumuli rencana amandemen Tata Gereja/Tata Laksana GKSBS. Konven yang menghadirkan pakar Tata Gereja dari GKI dan GKJ itu telah melahirkan kesadaran bahwa untuk menghasilkan sebuah Tata Gereja yang berkualitas dan acceptable (diterima) diperlukan sekurang-kurangnya tiga kesadaran:
- kesadaran bahwa Tata Gereja harus memiliki landasan yang kuat yaitu eklesiologi yang kontekstual. Adanya kesepahaman kita mau menjadi Gereja yang bagaimana, untuk siapa, mau melakukan apa, dan bagaimana kita berkarya di Sumatera Bagian Selatan ini.
- kesadaran bahwa proses pembuatan Tata Gereja perlu mengedepankan nilai partisipatif dan dialogis. Melibatkan sebanyak-banyaknya orang dari berbagai latarbelakang ilmu dan capasitasnya.
- kesadaran untuk melihat Tata Gereja sebagai alat atau perangkat untuk mengatur kehidupan gereja sebagai sebuah organisasi dan komunitas, agar lebih dinamis dan berdaya dalam menjalankan misinya.
Download undangan, TOR dan Jadwal Lokakarya dengan klik link dibawah ini
Kesadaran di atas memberikan pesan mendalam bahwa dalam proses penyusunan Tata Gereja, bukankah proses ilahi/instant, melainkan sebuah proses sosiologis dan kontekstual dari orang-orang beriman. Maka, menjadi amat-sangat penting dalam proses pembuatan Tata Gereja, kita melibatkan sebanyak mungkin pihak yang berkepentingan dengan Tata Gereja GKSBS.
Mengingat mendesaknya waktu dan kualitas untuk menghasilkan sebuah draft Amandemen Tata Gereja GKSBS, maka dibutuhkan transparansi desain atau skenario frame work yang relevan untuk menghasilkan pertisipasi yang otentik, yang substansial, dan bukan sekedar prosedural.
Output
- Menghasilkan data berupa masukan mengenai ekklesiologi yang kontekstual di GKSBS untuk mendukung Tim Amandemen Tata Gereja mendapatkan masukan yang berkualiatas dari dan cukup dari para pihak.
- Menghasilkan rancangan Tata Gereja yang mampu mengakomodir aspirasi yang berkualitas dari para pihak.
Input
- Peserta lokakarya terlibat secara otentik dan berkualitas dalam proses penyusunan Tata Gereja GKSBS.
- Peserta lokakarya paham mengenai konteks GKSBS dan paham mengenai manfaat pemahaman atas konteks dalam memahami gereja dan panggilan menggereja.
- Peserta lokakarya menghasilkan rumusan nilai-nilai, visi, misi GKSBS.
- Peserta lokakarya mampu memahami secara kritis atas draf Tata Gereja yang telah disiapkan oleh tim.
- Peserta lokakarya menghasilkan rekomendasi yang relevan dengan isi dan proses pembuatan Tata Gereja.
Nama dan Tema Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah : Lokakarya Membangun Eklesiologi GKSBS yang Kontekstual
Tema: Rumah Bersama sebagai Pondasi dalam Melahirkan Tata Gereja yang Berkualitas Dan Akseptabel.
Agenda lokakarya meliputi:
- Studi konteks. Bisa menggunakan narasumber dan bisa juga tidak. Bisa juga tim bentukan MPS GKSBS membuat buku mengenai penjelasan konteks GKSBS.
- Menggali nilai-nilai yang kontekstual.
- Menggali visi menggereja GKSBS yang kontekstual.
- Menggali misi menggereja GKSBS yang kontekstual.
- Sosialisasi Draft I dan Penyempurnaannya.
- Kesimpulan dan rekomendasi.
Sasaran Kegiatan
Lokakarya ini terdiri dari para pejabat gerejawi dari masing-masing Klasis. Setiap klasis minimal mengirimkan 2 peserta. Departemen LITBANG juga akan mengundang perwakilan dari pemuda dan perempuan.
Waktu Dan Tempat
Lokakarya akan dilaksanakan pada 17-19 April 2012 di Centrum – Metro.
Pembiayaan
- Pembiayaan dilakukan secara kebersamaan. Peserta dan Klasis Pengutus bertanggung jawab untuk membiayai transportasi dan biaya makan utusannya: Rp. 55.000/hari/orang x 3 hari. Dana konsumsi dapat diserahkan kepada panitia pelaksana pada hari H.
- MPS GKSBS menyediakan dukungan Wisma Centrum, peralatan/perlengkapan lokakarya dan Panitia dan fasilitator.
Susunan Kepanitiaan :
- Penanggung jawab : Departemen Litbang GKSBS.
- Koordinator Program : Pdt. Eko Nugroho, S.Si
- Sekretaris Program : Sdr. Dwi Setyo Harjanto