Lokakarya Eklesiologi Kontekstual (hari pertama)

Silakan dibagi

Lokakarya eklesiologi ini adalah bagian dari tindak lanjut Konven Pendeta GKSBS pada bulan Januari 2012 yang lalu dan yang akan bermuara pada penyusunan Tata Gereja GKSBS yang kontekstual dan akseptebel yang akan disahkan dalam Sidang X Kontrakta GKSBS di Jambi pada awal Agustus 2012. Semangat yang dibawa dalam lokakarya ini adalah partisipatif untuk memberikan ruang seluas-luasnya kepada Majelis, Jemaat, Pemuda, Perempuan, dan berbagai pihak yang ada di GKSBS. Bahkan panitia pelaksana dan Tim Amandemen Tata Gereja bersepakat untuk memposisikan pendeta yang hadir dalam lokakarya ini hanya sebagai pendamping dalam diskusi. “Para pendeta sudah menggunakan waktunya untuk berbicara pada saat konven pendeta kemarin. Jadi sekarang ini adalah forumnya warga gereja untuk berbicara tentang gereja”. Ungkap Pdt. Kristanto Budi Prabowo sebagai anggota Tim Amandemen Tata Gereja GKSBS.

Pada hari pertama, dimulai dengan seminar sejarah GKSBS yang menampilkan panelis Pdt.Em. Bambang Sumarsono dan Pdt. Dwi Djanarto. Seminar sejarah ini di fungsikan sebagai brain storming untuk seluruh peserta dalam menemukan pengalaman yang paling berpengaruh dan berkesan dalam kehidupan bergereja. Dan untuk inilah Departemen Litbang dan Departemen Peningkatan Kapasitas mengundang berbagai pihak kategorial agar semakin banyak pengalaman yang bisa diungkap sehingga bisa menemukan nilai-nilai dalam setiap peristiwa yang terjadi. Dan pada kesempatan explorasi pengalaman dari peserta, Mega, seorang pemuda memberikan refleksinya demikian: “ GKSBS ini adalah gerejanya kaum tua. Saya merasa bahwa semua keputusan dan tindakan yang terjadi di gereja sangat didominasi kaum tua dan tidak pernah melibatkan para pemuda. Ini sebuah ironi karena sebenarnya kaum tua harus memahami bahwa pemuda adalah generasi penerus yang masih hidup seribu tahun lagi”. Brain storming ini digumuli dalam diskusi kelompok yang berdasarkan minat dan kedekatan pengalaman. Tim Amandemen Tata Gereja membagi peserta secara partisipatif untuk membentuk kelompok diskusi menjadi :

  1. Kelompok awal atau “nglari”, yaitu pengalaman sejarah awal GKSBS.
  2. Kelompok perempuan dan ibu-ibu.
  3. Kelompok pemuda
  4. Kelompok Mistis – Roh Kudus – panggilan, pengalaman spiritual yang memahami panggilan Roh Kudus
  5. Kelompok kiri, yaitu kelompok dekonstruktif yang tidak kerasan dengan aturan dan hukum

Dengan tetap menjaga semangat bahwa ini adalah forumnya warga gereja (bukan forumnya para pendeta) diharapkan akan ditemukan banyak sekali refleksi peristiwa dan nilai-nilai yang menyemangati tiap praksis itu.

Cah Mbeling

1 thought on “Lokakarya Eklesiologi Kontekstual (hari pertama)

  1. Saya sangat senang mengikuti seminar ini,semoga apa yang menjadi impian rumah
    bersama GKSBS benar benar dapat menjadi nyata terlebih bagi jemaad2 yang saat
    ini juga mendabakan roti kebersamaan.
    SELAMAT BEKERJA……………………………………………………..

Comments are closed.