Tata Gereja GKSBS Untuk Menumbuhkan Cinta Kasih Allah

Ini adalah pertemuan kedua Tim Perumus Tata Gereja GKSBS. Sesuai dengan rekomendasi Konven Pendeta pada Januari yang lalu maka sangat penting untuk membuat eklesiologi sebagai dasar untuk menyusun Tata Gereja GKSBS. Dan pada bulan April ini MPS sudah melaksanakan Lokakarya Eklesiologi dengan mengundang berbagai pihak (Jemaat, Majelis, Pemuda, dan Perempuan) untuk membuat eklesiologi GKSBS yang lebih kontekstual. hasil “forum warga” ini digumuli kembali oleh tim perumus Tata Gereja yang sudah menghasilkan draft I sebelumnya, agar lebih disempurnakan dengan tetap menghargai partisipasi semua pihak.

Ada perubahan paradigma yang sangat mendasar dalam Tata Gereja yang sedang dirumuskan oleh Tim kali ini. Ketika sudah sekian lama Tata Gereja dipahami sebagai sebuah aturan (yang tidak jarang dimaknai harus mengikat) maka dalam draft kali ini Tata Gereja akan lebih berfungsi untuk mendorong semua pihak di GKSBS menumbuhkan cinta kasih Allah. Tata Gereja GKSBS ini lebih menampilkan yang prinsipil dan tidak mengatur dengan detail-detail teknisnya. Sedangkan untuk urusan yang teknis, Tim Tata Gereja akan membuat panduannya.

Beberapa cuplikan kalimat penting dalam draft ini sebagai berikut :

  1. Gereja adalah Gereja Rumah Bersama untuk saling berbagi kehidupan;  di mana semua ciptaan merasakan cintakasih, dihargai, diterima dan menemukan pengharapan.
  2. Tata Gereja adalah alat untuk mengelola dan mewujudkan Rumah Bersama.
  3. Semua anggota jemaat pada dasarnya memiliki tugas panggilan untuk saling berbagi kehidupan,  di mana semua orang merasa dihargai, dikasihi, diampuni dan menemukan pengharapan.
  4. Organisasi dipahami sebagai alat untuk mencapai tujuan Gereja.
  5. Fungsi Kepemimpinan Gereja adalah untuk menjaga arah menggereja dan memberdayakan anggotanya dan merefleksikan kepemimpinannya.
  6. GKSBS bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan Rumah Bersama di dunia.
  7. Pengakuan Iman adalah alat membangun kebersamaan dalam kehidupan utuh-menyeluruh. GKSBS merumuskan pengakuan imannya sendiri
  8. Pendidikan spiritualitas, GKSBS juga menghargai budaya dan tradisi yang ada secara bijaksana.

Dan untuk memperlengkapi Tata Gereja GKSBS maka akan dibuat juga Buku Pedoman yang akan menjelaskan lebih detail dan teknis terhadap Tata Gereja GKSBS.

  1. Pedoman Pengorganisasian
  2. Pedoman Pelayan
  3. Pedoman Pelayanan
  4. Pedoman Pendidikan Spiritualitas

Tim Tata Gereja juga berencana akan menyelenggarakan study Tata Gereja dari sudut pandang Theologis, Budaya dan Sejarah pada bulan Mei 2012. jadi memang ada harapan bahwa Tata Gereja ini akan melalui berbagai proses agar lebih acceptable. Dimulai dari Konven Pendeta (forumya para pendeta untuk berbicara), dilanjutkan Lokakarya Eklesiologi (forumnya warga gereja non pendeta untuk berbicara), dan study ilmiah dari sudut pandang teologis, budaya dan sejarah. Nilai partisipatif memang sangat diutamakan dalam penyusunan Tata Gereja kali ini.

Silakan dibagi