Pada tanggal 7-9 Mei 2012, MPS mengutus Pdt. AT. Haryanto untuk mengikuti acara tersebut di Jakarta. Kegiatan yang dibuka oleh Menko Kesra, Agung Laksono ini diikuti oleh sekitar 150 orang dari Sinode-Sinode dan Lembaga Kristen di Indonesia. dilaksanakan juga diskusi panel tentang “Bagaimana kitab-kitab suci agama-agama berpengaruh dalam pembinaan karakter umat; apa dampakya dalam perspektif hubungan antar agama dalam bingkai Pancasila” dengan panelis dari PP Muhamadiyah, MATAKIN, PGLII, GMAHK, dan KWI. setelah itu dilanjutkan diskusi yang sama tetapi dengan panel berbeda yaitu dari PBNU, PHDI, PBI, Bala Keselamatan dan PGPI. sesi berikutnya oleh MUI, Walubi, PGI dan Gereja Ortodoxs.
Dan pada akhirnya pertemuan ini menghasilkan KOMITMEN KEMITRAAN LAI DAN GEREJA-GEREJA. Selengkapnya sebagai berikut :
- Mengakui bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang menjadi dasar hidup dan pemberitaan gereja.
- Mengaku dan menyatakan bahwa Alkitab adalah landasan iman dan dasar pembentukan karakter umat yang bertanggungjawab, berahklak mulia dan berdedikasi kepada gereja, masyarakat, bangsa dan negara.
- Menyatakan bahwa LAI adalah lembaga yang berfungsi menyediakan Alkitab dan bagian-bagianya, baik cetak maupun nir-cetak dalam berbagai bahasa di Indonesia agar gereja dapat mewujudkan visi dan misinya.
- Menyatakan siap untuk bekerjasama mewujudkan alkitab sebagai firman Allah untuk semua (God’s word for all) sesuai dengan fungsi masing-masing pihak.
- Menyatakan siap meningkatkan secara intensif kapasitas warga gereja dalam penggalangan dana untuk penyediaan dan penyebaran alkitab.
- Mengaku bahwa LAI sejalan dengan gereja-geraja dan lembaga-lembaga pemangku kepentingan LAI dalam hal menerima dan melaksanakan panggilan Allah untuk menjadi saksi dalam memberitakan kabar keselamatan bagi umat manusia.
- Menyatakan siap bekerjasama dalam menterjemahkan alkitab kedalam bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia supaya firman Tuhan dapat lebih dimengerti umat, dan dengan itu juga memelihara bahasa dan budaya bangsa.
- Menyatakan siap meningkatkan kerjasama dalam mengoptimalkan fungsi gedung pusat alkitab (Bible Centre) sebagai salah satu sarana mewujudkan kesatuan dalam aksi dan kesatuan dalam pelayanan alkitabiah (Unio In Actione Et Unio In Servitio)
Pak… kok justru hasil diskusi panel ga dicantumkan? dinamika dan diskusi-diskusi itu kan lebih penting. bukan hanya sekedar laporan perjalanan gitu. menurutku lho..
Komitmenya kok seperti Pokok Ajaran ya.. Tidak usah dicantumkan sbg komitmen kan sebetulnya semua gereja sudah mengakui yang seperti itu.
Dan Kepada Yth. Pdt Haryanto, jemaat kampung dan biasa seperti saya ini sebetulnya pengen tau juga apa yang terjadi selama proses-proses itu. Diskusinya seperti apa, yang diperbincangkan seperti apa, dan hasil tiap diskusi seperti apa. kalau laporan kegiatan bisa sedikit berbeda dari “laporan perjalanan” akan lebih bagus.
nuwun
Prapto