Semua Orang Bisa Menulis, Ayo Menulis!

capture2Siapa bilang bahwa untuk jadi penulis itu susah ? Siapa bilang bahwa penulis itu haruslah orang-orang yang punya pendidikan tinggi ? Semua orang bisa jadi penulis. Baik itu anak sekolah, pekerja, bahkan  ibu rumah tangga sekalipun. Semua bisa jadi penulis, asalkan  punya mimpi, percaya diri, dan terus mencoba. Itulah pesan inti dari Workshop dan Training Menulis Bagi Aktifis Gereja tanggal 8 – 10 Juli 2013 di GKSBS Lembah Seputih, Seputih Raman, Lampung.

Kegiatan yang diprakarsai oleh GKSBS Lembah Seputih yang menggandeng Sanggar Aksara, Bobotsari, Purbalingga ini dihadiri 30 peserta dari berbagai kalangan dan interdenominasi gereja. Selama 3 hari itu, para peserta dibekali sama pembicara-pembicara yang mantab dan berpengalaman dalam  menulis, baik menulis renungan harian, artikel atau opini di koran, majalah, hingga menulis buku. Para pembicara yang mantab-mantab itu adalah Pdt. Debora Vivi, S.Si dan Willian E AipipiDely, para pendiri Sanggar Aksara.

Hari pertama, peserta diyakinkan bahwa semua orang bisa menulis. “Mengapa kita harus menulis ?”, pertanyaan itu diajukan oleh Bang William E Aipipidely. Salah satu alasannya karena Tuhan sendiri juga seorang penulis. Allah sendiri yang menulis ke sepuluh hukum Taurat pada dua Loh Batu dengan jariNya ( Keluaran 31:18). Selain itu, kita juga bisa mewartakan kabar baik lewat tulisan-tulisan kita. Selain itu, para peserta diajak berlatih untuk membuat bahan renungan harian dan mempresentasikannya.

Hari kedua, peserta diajak untuk memiliki ide-ide yang cemerlang. Bagaimana caranya menemukan ide ? “Sumber ide atau inspirasi itu datangnya dari Tuhan. Jadi, kita harus punya hidup yang mendekat dan melekat pada Tuhan kalau ingin punya ide. Jangan bilang kamu dekat dengan Tuhan, kalau kamu bilang kamu gak punya ide sama sekali”, pesan yang disampaikan oleh Bang Willy (pesan yang sangat dalam). Peserta juga diberikan ilmu tentang menulis artikel atau opini pada surat kabar atau pun majalah. Tidak hanya itu, peserta diperlengkapi jurus-jurus jitu untuk jadi seorang jurnalis atau wartawan. Senjata-senjata pamungkas dalam melakukan wawancara, baik secara langsung, ataupun tanpa disadari oleh narasumber.

Hari terakhir adalah sesi mengenai menulis buku yang dibawakan oleh Pdt. Debora Vivi, pendeta GKI Bobotsari. Pendeta sekaligus penulis buku rohani ini membagikan ilmu buat jadi seorang penulis buku. Peserta juga dibekali tentang proses yang dilewati dari masa persiapan hingga jadi buku yang siap edar. Dan di setiap akhir sesi selalu ada latihan menulis. Jadi, acaranya tidak selalu mendengarkan, duduk, dan diam. Tetapi peserta diajak berinteraksi, berbagi, dan praktek langsung untuk menulis.

Benar-benar workshop yang tidak akan terlupakan. Akhirnya setelah 3 hari diperlengkapi dan diisi dengan amunisi yang mantab, sekarang saatnya semua peserta keluar dan memberi dampak buat lingkungan lewat tulisannya. Majalah, surat kabar, tunggu tulisan kami! (Charisma GMS).

kontributor: Mega

1 thought on “Semua Orang Bisa Menulis, Ayo Menulis!

  1. Selamat bagi para peserta yang dapat mengikuti workshop dan training menulis bagi aktifis gereja di GKSBS Lembah Seputih. Terima kasih Tim Sanggar Aksara yang boleh bersedia berbagi, semoga kita bermitra dan ke depan GKSBS Lembah Seputih dapat memiliki sebuah lembaga pemberdayaan utk jemaat dan masyarakat.
    Bagi peserta pelatihan agar segera menulis renungan dan artikel atau opini kirimkan kepada kami karena beberapa penerbit sudah bisa dihubungi melalui Bang Willy dan Pdt.Vivi…. Ide cemerlangmu akan menjadi berkat bagi orang lain di luar sana kalau anda bersedia menuangkannya dalam bentuk tulisan….Ayo semangat……ditunggu.

Comments are closed.