Mengawali masa pelayanan Majelis Pimpinan Sinode periode 2015-2020, MPS mengajak berbagai pihak di GKSBS menggumuli tentang rencana strategis GKSBS. Hal ini sebagai salah satu hasil dari Musyawarah Sinode XI GKSBS di Kota Bumi beberapa waktu yang lalu yang berbunyi MPS menyusun renstra yang partisipatif dan multi stake holder.
Dalam ibadah pembukaan, Pdt. Alexius Tri Hariyanto mengambil perikop alkitab pada peristiwa Yosua yang meneruskan estafet kepemimpinan dari Musa. Yosua memberdayakan banyak orang dengan mengumpulkan seluruh kepala pasukan (Yosua 1 : 10-18). Yosua juga memiliki perencanaan untuk mencapai tujuan, membawa bangsa Israel menyeberang sungai Yordan menuju tanah Kanaan. Selain memiliki sikap memberdayakan dan perencanaan yang baik, Yosua juga mengembangkan sikap solidaritas. Suku-suku Israel yang sudah memiliki tanah waris juga harus tetap memperjuangkan tanah itu juga untuk suku-suku Israel yang belum memiliki.
Secara Sinodal, kebersamaan ini menjadi inspiratif. Ada jemaat yang sudah mapan secara organisasi dan finansial. pun dengan sumber daya yang ada di jemaat-jemaat. Maka menggalang solidaritas ini menjadi keniscayaan dalam kita bersinode.
Lokakarya ini akan berlangsung selama 3 hari, hingga tanggal 17 September 2015. Akan menggumuli isu-isu eksternal maupun internal GKSBS. Isu-isu eksternal adalah tentang pemberlakuan Undang-Undang Desa dan juga tetang Masyarakat Ekonomi ASEAN. khusus tentang MEA ini, sebagai pengantar akan dibawakan oleh DR. Moh. Bahruddin, M.A yang juga sebagai ketua FKUB dan ketua serta penggiat Forum Kerja Lintas Agama (FKLA), sebuah forum yang digagas bersama GKSBS. Bapak Bahrudin yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Radin Intan akan mengisi sesi di malam hari pertama nanti.