Lokakarya Kader GKSBS KLasis Belitang

Peserta Lokakarya Kader GKSBS Klasis Belitang di Wisma CENTRUM, Metro
Peserta Lokakarya Kader GKSBS Klasis Belitang di Wisma CENTRUM, Metro

“Gereja itu sejatinya adalah lembaga keagamaan, sosial dan politik. tetapi pada kekinian ini justru fungsi sosial politik tereduksi dan menghilang. justru ada kecenderungan selalu melihat masalah sosial menjadi hanya masalah rohani saja. misalnya saat menyoroti tentang kemiskinan, gereja cenderung justru menciptakan istilah baru, miskin rohani, yang mengabaikan miskin yang sebenarnya. padahal Yesus saat itu merujuk pada kemiskinan yang sebenarnya”. demikian cuplikan pengantar oleh Pdt. Eko Nugroho, S.Si, koordinator panitia Lokakarya Kader GKSBS Klasis Belitang.

Salah satu penentu organisasi yang baik adalah saat bagaimana kader-kader organisasi itu sendiri disiapkan disamping arah organisasinya. Tidak lagi soal “yang penting ada orangnya” lagi, tapi bagaimana mereka dipersiapkan sedemikian rupa agar perjalanan organisasi dapat berjalan dengan baik sejalan dengan arah organisasi tersebut. Demikian halnya gereja, gereja pun perlu mempunyai manajemen sumber daya manusia yang baik. Gereja perlu untuk secara sistematis mengelola dan memberdayakan anggotanya agar gereja tidak mengalami krisis kepemimpinan.

Dengan pemberlakukan Tata Gereja GKSBS 2015, maka ada peluang yang cukup besar membangun cara berpikir dan cara bertindak yang baru, yang mana arah perjalanan GKSBS berpusat pada misi diakonia gereja. Oleh karena itu, GKSBS Klasis Belitang perlu untuk mempersiapkan kader-kader kepemimpinan yang punya orientasi pada perubahan sosial atau transformasi sosial.

Acara ini dilaksanakan di Wisma Centrum, Metro-Lampung. Difasilitasi oleh Pdt. Erik Timoteus Purba, M.Si dan Pdt. Riyadi Basuki, S.Si. Diikuti oleh sekitar 23 orang peserta dari Klasis Belitang yang datang menggunakan bis dan sampai di Metro pada 2 Nopember 2015.

Pada hari I, peserta akan diajak untuk memahami konteks GKSBS dan OKI/OKU Timur, Kristus dan konteks Sumbagsel, eklesiologi dan misiologi RUMAH BERSAMA, PGI dan isu strategisnya, WARC dan dokumen ACRA, dan kemudian lanjut pada hari II tentang diakonia dalam konteks, organisasi dan kepemimpinan GKSBS, ditutup pada hari III dengan tata kelola program berbasis hasil.

 

Silakan dibagi