KAMI Adalah GKSBS

Berjalan tegak menggunakan baju hitam bercolar putih. Hari itu, tanggal 23 Februari 2017 ada banyak rekan Pendeta begitupula warga jemaat dan masyarakat yang datang menghadiri persidangan kasus Kriminalisasi Petani dan Aktivis Pejuang Keadilan Agraria di Pengadilan Negeri Menggala. Di dalamnya ada Pak Gie dan kawan-kawan petani korban gusuran PT.BNIL.

Kami…
Dari GKSBS Klasis Tulang Bawang ada Pdt. Pornomo Sidi, Pdt. Ardyo Wiyoso, Pdt. Anang Wijokangko.

Dari Klasis Tulangbawang Barat ada Ibu Apri Hastuti.

Dari GKSBS Klasis Kotabumi ada Pdt. Yehuda Catur R, Pdt. Lanjarian, Pdt. Kris Hermawan Santosa, Pdt. Bony Pairikas, Pdt. Agus Marpaung.

Dari GKSBS Klasis Belitang ada Pdt. Tulus Silitonga, Pdt. Deny Yudha Tampi, Pdt. Janus Sianturi, Pdt. Bonason Manulang, Pdt. Eko Nugroho.

Dari Klasis Buay Madang ada Pdt. Suko Wismono, Pdt. Andi Jiron Mandalika, Pdt. Denny Talan.

Dari GKSBS Klasis Sribawono ada Pdt. Ignatius Sugiarso, Pdt. Sumardining Waluyo, Pdt. Eko Puji C, Pdt. Aryamses.

Dari GKSBS Klasis Pugungraharjo ada Pdt. Indro Tri Sugioto, Pdt. Longgar Purnomo, Pdt. Karel Barus.

Dari GKSBS Klasis Metro ada Pdt. Candra Istiono dan Pdt. Heri Subiantoro.

Belum lagi ditambah para Penatua dan Diaken, dan Pemuda GKSBS yang tidak bisa saya ingat lagi nama-namanya.

Apalagi ditambah beberapa warga jemaat yang hadir. Juga dari Yabima Indonesia ada Grace Nugroho, Irwan dan Praja Wiguna.

Ditambah lagi kehadiran Sekretaris Umum GKSBS yaitu Pdt. A.T Hariyanto.

Sungguh luar biasa…
Apa lagi yang bisa saya katakan selain “Kami adalah GKSBS”.

Semangat!!!

Meskipun ada barisan kawat duri di depan kator pengadilan negeri Menggala dan puluhan Polisi, kami tetap semangat hadir pada persidangan tanggal 23 Februari 2017.

Semangat kami, semangat solidaritas dan kepedulian terhadap saudara-saudara kami yang terkriminalisasi akibat memperjuangkan keadilan. Kami yakin akan firman yang tertulis dalam Amos 5:24 akan terjadi. Firman itu berkata “Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.” Inilah pengaharapan kami, inilah doa kami. Semoga Tuhan mengabulkannya.

Kami hanya bisa hadir. Hadir bersama mereka yang tersisihkan. Hadir bersama mereka yang memperjuangkan keadilan. Kami yang hadir untuk itu adalah kami GKSBS.