Gambar ini dilukis oleh seorang Calon Pendeta di GKSBS. Ia memakai pulpen dan kertas HVS biasa dan hanya membutuhkan waktu 1 jam menuangkan ide menjadi sebuah lukisan. Namanya Lukas Eko Budiono, calon Pendeta di GKSBS Musi Rawas Anugerah dan saat ini sedang menjalani proses pembimbingan di GKSBS Air Sugihan bersama Pdt Suwaji Harjowasito.
Ide yang ingin dituangkan dalam lukisan ini adalah, bagaimana saling menolong atau saling menjangkau satu dengan yang lain dalam situasi pandemik. Biasanya simbolnya adalah tangan yang berpegangan satu dengan yang lain atau tangan yang saling bergandengan. Tetapi gambar bergandengan tangan, terkadang membuat kesan pilu bila mengingat bahwa bersalaman, menggenggam tangan dan bergandengan justru menimbulkan rasa waswas. Ini adalah suatu situasi pandemik dimana kontak fisik justru menjadi masalah. Bergandengan tangan diupayakan untuk tidak dilakukan.
Muncul gagasan bahwa saling menjangkau atau saling menolong itu sebaiknya memakai alat atau perantara. Tetapi alat tersebut harus juga menunjukkan suasana kesetaraan.
“Relasi itu selalu mempunyai sisi kerapuhan. Tetapi di dalamnya ada sesuatu yang selalu berupaya untuk mempertahankannya dengan kuat”
Sekilas alat yang berbentuk lingkaran yang menjadi media untuk saling berpegangan itu terlihat rapuh dan akan patah. Seolah-olah ingin mengatakan relasi dan suasananya memang menunjukkan kerapuhan. Rapuh karena masing-masing orang terlihat ingin menarik apa yang dinginkan dan menjadi miliknya. Tetapi yang terlihat rapuh itu hanyalah sebuah tampilan permukaan atau cat. Cat yang yang melapisi sebuah alat yang berupa ring atau gelang-gelang yang kokoh di tengahnya.
Iya, memang begitu. Relasi itu selalu mempunyai sisi kerapuhan. Tetapi di dalamnya ada sesuatu yang selalu berupaya untuk mempertahankannya dengan kuat. Agar tangan-tangan orang yang ingin saling membantu satu dengan yang lain tetap kokoh. Selalu ada faktor yang kuat untuk membuat orang selalu berupaya menolong orang lain.
Gambar ini dipersembahkan oleh CPdt.Lukas untuk menjadi icon dalam Program Reach Unreachable kerjasama GKSBS dengan KerkInActie dan YPK Lampung. Program yang berupaya meneliti dan mendamping kesulitan belajar di lingkungan anak-anak sekolah dasar di masa pandemic. (etp)