Program Lintas Iman Harus Dilepaskan dari Jebakan Basa-Basi Politik

Silakan dibagi

Keterangan Gbr: Pdt. Erik Timoteus Purba bersama peserta MPL-PGI mengunjungi Titik Nol IKN

Kekuatiran ini disampaikan oleh Pdt. Gomar Gultom selaku Ketua Umum PGI saat menyampaikan pengantar Laporan MPH-PGI pada acara Majelis Pekerja Lengkap (MPL) PGI di Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Tahun politik 2023-2024 diprediksi akan menjadi tahun yang cukup berat kita hadapi. Salah satu hal yang mengemuka saat ini adalah kekuatiran akan politik identitas yang makin menguat, yang mengancam sendi-sendi kemajemukan kita dan akan merobek tenun kebangsaan kita,” ujar beliau.

Pada masa menjelang pemilu, akan sangat riskan ada pihak-pihak yang memanfaatkan agama sebagai komoditi politik dan ekonomi untuk mendulang suara.

“Oleh karena itu, kerja lintas iman di tengah masyarakat majemuk Indonesia harus semakin ditingkatkan. Dialog antar agama dan kepercayaan harus dilihat sebagai kebutuhan nyata dan bukan sekedar kenikmatan intelektual, melainkan merupakan pergulatan yang menyentuh dan mengubah seluruh aspek kehidupan. Program lintas agama dan kepercayaan yang dilakukan harus dibebaskan dari jebakan basa-basi sosial-politik dan/atau sekedar aktifitas reaksioner saat menghadapi gejolak sosial politik yang terjadi.” tambahnya

Pada bagian akhir paparannya, Ketua Umum PGI juga menegaskan maksud dari pelaksanaan Sidang MPL-PGI 2023 kali ini di Balikpapan, Kalimantan Selatan, yaitu untuk menyatakan dukungan nyata seluruh gereja di Indonesia terhadap IKN.

“Kita dengan sengaja melakukan persidangan di Balikpapan ini, sebagai bagian dari dukungan gereja-gereja atas perpindahan IKN ke Kalimantan Timur ini seturut dengan Undang-undang Nomor 3/2022. Kita memahami perpindahan ini sebagai momentum pemerataan pembangunan Indonesia dan komitmen bangsa untuk semakin mudah menjangkau wilayah (timur) yang selama ini terabaikan,” ujarnya.

Source: www.pgi.or.id