Pikiran manusia digambarkan seperti sebuah gunung es. Jika bagian yang muncul di permukaan adalah pikiran sadar maka bagian terbesar yang menggantung di bawah permukaan laut adalah pikiran bawah sadar manusia.
Pikiran bawah sadar bukan berarti tidak sadar. ini sesuatu yang berbeda. pikiran bawah sadar itu seperti sesuatu yang sudah terpola dan kita lakukan dengan sendirinya. Dan ini mengambil porsi terbesar dari struktur kesadaran di otak kita, yaitu sebesar 90%, sedangkan untuk pikiran sadar yang dalam gambaran gunung es adalah bagian yang muncul dipermukaan, hanya 10%.
Selama 3 hari, yaitu tanggal 28 s.d 30 November 2023, di Kantor Sinode dilaksanakan seminar dan diskusi tentang hipnosis sebagai tools (alat) untuk melaksanakan pastoral di jemaat dan trauma healing dalam bidang kebencanaan. Pdt. Erik Timoteus Purba, M.Si yang pada saat ini sudah memiliki sertifikasi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) di bidang hipnosis memandu kegiatan ini dan diikuti oleh 9 orang pendeta.
Pemanfaatan hipnosis sebagai alat untuk melakukan pastoral maupun trauma helaing ini bisa dilakukan karena secara keilmuan, hipnosis dapat membantu manusia dalam pengobatan medis, psikoterapi untuk masalah-masalah psikologis, modifikasi perilaku manusia terutama dalam hal mental block yang merugikan, peningkatan kreatifitas, hingga dapat membangun self exploration.
Metode-metode hypnosleep, forgiveness theraphy, modalities manusia (seperti audio, visual, kinestetic, hidung, dan kulit), tahap-tahap pastoral (pre-talks, induksi, sugesti, dan bersyukur) juga menjadi bagian penting dalam seminar dan diskusi ini.