Hari yang Baik dan Menyenangkan

Tidakkah pernah hari tertentu disebut hari yang baik (good day) dan sebagian hari lainnya sebagai hari yang buruk (bad day).

Tahukah saudara, bahwa sebenarnya baik atau buruknya suatu hari juga adalah hasil penilaian subjektif kita sendiri. Hari baik atau hari yang buruk pada hakikatnya adalah ciptaan dari pikiran dan rasa kita sendiri. Jika pikiran dan rasa kita baik (sedang baik), penilaian kita akan baik, maka jadilah hari itu seakan hari yang bagus; sebalik jika pikiran dan rasa kita buruk (sedang buruk) maka penilaian kita jadi buruk, dan jadilah hari itu seakan hari yang buruk. Demikianlah bahwa cara melihat, menilai, dan merespon orang terhadap sesuatu diwarnai oleh suasana pikiran dan rasanya.

Nah, membuat hari ini menjadi hari yang baik, yang perlu dilakukan adalah menata pikiran dan hati. Di bawah ini saya menyarankan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghantar saudara ke sana.

  1. Meluangkan waktu untuk saat teduh. Baik dilakukan sesaat setelah bangun dari tidur. Di sini ada doa dan perenungan tentang semua yang telah kita jalani. Ini perlu dilakukan untuk menata hati dan pikiran sebelum berhadapan rupa-rupa hal dan peristiwa sepanjang hari ini.
  2. Membaca firman Tuhan. Perlu untuk menyegarkan kesadaran diri terhadap hakikat dan tujuan keberadaan diri kita, juga terhadap nilai-nilai kebenaran, kebaikan, kekudusan, kasih, penghargaan, kebermartabatan, dan segala bentuk nilai positif lainnya. Kesadaran inilah yang akan jadi pandu menghadapi dan merespon setiap hal.
  3. Fokus menemukan hal-hal positif. Titik berat perhatian kita akan menentukan penilaian! Cukup dengan fokus pada hal-hal baik, membuat setiap hal atau peristiwa yang kita hadapi terasa jadi baik juga menyenangkan.
  4. Nikmati jalannya. Mengikuti alurnya, membuat kita menjadi bagian dari sesuatu itu dan turut menikmati semua prosesnya. Seperti seorang peselancar mengikuti arus gelombang, dia diangkat naik tinggi, didorong maju, dan terus maju sambil menari-nari menuju pantai. Yakinlah bahwa setiap hal sedang mengerjakan bagiannya. Bahwa segala sesuatu ada untuk tujuan tertentu, yakni tujuan dari Sang Khalik. Begitulah semua unsur alam ada untuk tujuan tertentu, dan keberadaannya sedang mengerjakan bagiannya menuju pemenuhan yang lebih besar.
  5. Bersyukur. Menyukuri sesuatu bukan saja berarti sikap menerima, tetapi juga melihat, merespon, menilai secara positif serta meyakini bahwa apa yg ada dan terjadi adalah bagian dari hikmat yang sedang dirangkai untuk sesuatu yang besar, baik dan sempurna. Suasana hati yang baik (goodmood) itu akan hadir seiring kita meyakini dan mensyukuri bahwa hari ini adalah hari yang indah dan penuh berkat.

Oleh karena itu baik menstimulasi diri sendiri dengan mengatakan begini : Hari ini adalah hari yang baik, indah, penuh rahmat. Selamat menikmati hari baik, dan selamat berbahagia.

Pdt. Dono Wahyono


Silakan dibagi