Berjuang Sampai Akhir

11:15 Sekali datanglah tiga orang dari ketiga puluh kepala ke gunung batu mendapatkan Daud dekat gua Adulam, sedang tentara orang Filistin berkemah di lembah Refaim. 11:16 Pada waktu itu Daud ada di dalam kubu gunung dan pasukan pendudukan orang Filistin pada waktu itu ada di Betlehem. 11:17 Lalu timbullah keinginan pada Daud dan ia berkata: “Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!” 11:18 Lalu ketiga orang itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN, 11:19 katanya: “Jauhlah dari padaku, ya Allah, untuk berbuat demikian! Patutkah aku meminum darah taruhan nyawa orang-orang ini? Sebab dengan mempertaruhkan nyawanya mereka membawanya”. Dan tidak mau ia meminumnya. Itulah yang dilakukan ketiga pahlawan itu.

1 Tawarikh 11:15-19

Jika saudara ditanya, apakah yang saudara harapkan sebagai hadiah dari hidup melayani di dalam Tuhan? Pertanyaan itu akan dapat dijawab jika kita sudah mampu menawab pertanyaan ini, “Apakah hidup kita sudah melayani di dalam Tuhan?”

Hidup benar di hadapan Tuhan sebagaimana yang telah Daud lakukan sebelum menjadi raja telah membawa Dia kepada kesuksesan. Mikhal, putri bungsu dari raja Saul, adalah salah satu contoh hadiah yang diperoleh Daud menjadi isterinya setelah membunuh 100 orang tentara Filistin. Allah menyertai Daud dalam setiap perjuangan dan peperangannya. Takut akan Tuhan, menghormati dan melakukan perintah-Nya, adalah ciri dari iman Daud dan menjadikan Ia berkenan di hadapan Allah. Daud sangat bersyukur kepada Allah sekaligus bangga atas semua yang telah Allah hadirkan dalam hidupnya.

Takut dan hormat kepada Tuhan serta hidup benar di hadapan-Nya seharusnya ada di dalam hidup orang-orang percaya. Datang kepada Tuhan dan memohonkan tuntunan-Nya dalam mengelola dengan tepat apa yang telah Tuhan hadirkan adalah tanggung jawab dari setiap kita yang telah diselamatkan-Nya. Demikian nabi mengatakan “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”(Yer 17:7)

GKSBS adalah gereja yang berjuang, bekerja keras dengan semangat pantang menyerah sekalipun berhadapan dengan berbagai tantangan alam, adat istiadat, budaya dan sosial-politik yang sangat keras. Seperti para pendahulu kita dengan berjerih lelah dan dengan segenap upaya dan tenaga berjuang untuk membangun dan memajukan GKSBS, semestinya kita juga memiliki semangat yang sama yaitu berjuang hingga garis akhir sekalipun perjuangan kita membutuhkan pengorbanan, karena kita melakukannya bukan semata-mata untuk diri kita saja melainkan untuk sesama yang lebih luas.

Sebagai gereja yang disertai Allah, GKSBS membutuhkan kekuatan dan hikmat Allah agar dapat membangkitkan semangat umat untuk dapat berpikir aktif dan kreatif juga inovatif dalam menjawab tantangan jaman. GSKBS juga ditantang untuk konsisten dalam mewujudkan karya nyata dalam persekutuan, pelayanan dan kesaksian sebagai tugas pokok gereja. Kiranya Tuhan Yang Mahakuasa senantiasa memampukan kita dalam setiap perjuangan kita. Terpujilah Tuhan. Amin.


Silakan dibagi