Bulan Pendidikan dan Kebangsaan : Berprestasi Dalam Partisipasi

Mengkaitkan Isu Pendidikan dengan Isu Kebangsaan dalam seri kalender gereja GKSBS merupakan upaya sadar dan sengaja atau secara programatis sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi GKSBS. Pada satu pihak ada motivasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul atau berprestasi, pada pihak lainnya menghendaki agar sumber daya manusia yang unggul tersebut bisa memperkuat partisipasi GKSBS sebagai bagian dari bangsa dan negara Indonesia sehingga lebih berdampak.

Di bawah judul Berprestasi Dalam Partisipasi, sarasehan kita kali ini hendak membicarakan tentang bagaimana berprestasi dan tentang bagaimana memobilisasi orang-orang yang berprestasi agar bisa lebih berpartisipasi dalam berGKSBS maupun berbangsa. Sebagai sumber inspirasi kita akan gunakan Kitab Daniel terutama pada pasal 1-3. Pada pasal 1, kita akan belajar bersama tentang bagaimana berprestasi. Pada pasal 2, kita akan belajar bersama tentang bagaimana berpartisipasi. Pada pasal 3, kita akan belajar bersama tentang resiko partisipasi kaum minoritas.

Daniel 1:  Seleksi dan Menu yang sesuai

Tentang bagaimana bisa mendapatkan SDM unggul raja Nebukadnezar melakukan seleksi dari antara orang-orang buangan yang berasal dari bangsa Israel, Kerajaan Yehuda. Seleksi berdasarkan umur, pengetahuan dan kecakapan yang sudah dimiliki. Hal tersebut dimaksudkan agar mendapatkan orang-orang yang bisa memenuhi kebutuhan sebagaimana diharapkan raja, yaitu bisa membantu raja untuk meningkatkan kinerja pemerintahannya. Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah orang-orang yang berhasil lolos dalam seleksi tersebut, dan mereka berhak menjalani proses pendidikan yang diprogramkan raja Babel.

Daniel dan kawan-kawan mengusulkan menu makanan yang berbeda dari pada menu yang dipersiapkan oleh raja. Mereka memilih menu khusus untuk menopang kualitas kesehatan tubuhnya maupun tingkat kecerdasan otaknya. Ternyata ada hubungan antara menu makanan yang dikonsumsi dengan prestasi yang diharapkan. Ada relasi antara GIZI dan PRESTASI.

Daniel 2 : Partisipasi yang Istimewa-Excelent

Daniel memperlihatkan partisipasinya dalam kerajaan Babel secara sangat luar biasa. Partisipasi Daniel berhasil menyelamatkan banyak orang kaum cendekia dari ancaman hukuman mati oleh raja. Tuhan Allah memakai Daniel sehingga ia mampu menyadarkan raja Nebukadnezar akan kebesaran dan keagungan Allah Israel, Tuhan semesta alam. Tuhan memberikan hikmat yang melampaui segala akal kepada Daniel, sehingga ia menyatakan dengan jelas apa mimpi raja Nebukadnezar sekaligus menjelaskan apa makna dari mimpi tersebut. Daniel membuka tabir rahasia masa depan, yang memungkinkan raja menyusun perencanaan dengan lebih baik.

Daniel 3: Integritas : lebih taat kepada Allah dari pada raja

Sadarkh, Mesakh dan Abednego lebih memilih menerima resiko dimasukkan ke dalam tungku api yang menyala-nyala, dari pada harus menyembah patung emas yang didirikan oleh raja. Kesungguhan imannya itu telah mencelikkan mata raja bersama seluruh rakyat Babel akan keunggulan orang yang taat kepada Tuhan Allah. Tuhan Allah menyelamatkan Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari nyala api, sehingga seluruh Babel disadarkan agar menghormati dan memuliakan Allah Israel yang disembah dan ditaati Sadrakh dan kawan-kawan.

Harapan Kita Bersama

GKSBS bisa memiliki banyak SDM yang unggul dalam berbagai bidang yang dibutuhkan dalam pembangunan bangsa. Majelis Pimpinan Jemaat, Majelis Pimpinan Klasis dan Majelis Pimpinan Sinode bisa bersinergi untuk memprogramkan pemberdayaan SDM GKSBS yang dikaitkan dengan tantangan dan peluang yang ada, baik dalam lingkup Gereja maupun di masyarakat. Program-program konkret dan sederhana yang memiliki arah yang jelas bisa dimulai pada aras jemaat. Misalnya, perbaikan gizi untuk ibu-ibu yang hamil dan sedang menyusui, serta makanan sehat bagi anak-anak balita. MPJ bisa juga memfasilitasi para anggota jemaat agar bisa mengakses program-program pemerintah yang berkitan dengan pendidikan maupun kesehatan.

Kalau dilakukan pendataan dengan seksama pasti ada banyak jemaat GKSBS yang memiliki SDM yang berprestasi di berbagai bidang kehidupan. Berdasarkan data yang ada, SDM yang berprestasi tersebut bisa dipedulikan dan diapresiasi sehinggga berpotensi kuat untuk dimobilisasi agar beroartisipasi dalam Gereja maupun masyarakat, sesuai dengan kemampuan dan kesempatan mereka.


Silakan dibagi