Berjaga-Jaga Dengan Sikap Kritis

8:14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. 8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” 8:16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” 8:17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? 8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, 8:19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.” 8:20 “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul. s ” 8:21 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”

Markus 8:14-21

Bagi kita yang tidak tahu tentang ragi, ragi adalah zat/bahan yang dapat menyebabkan proses fermentasi (penguraian metabolik senyawa organik oleh mikroorganisme, semisal fungi/jamur yang kemudian menghasilkan energi). Ragi sangat diperlukan dalam pembuatan roti beragi, tape, tempe, minuman anggur dsb. Kehebatan dari ragi adalah meskipun jumlah yang dipakai sedikit, tetapi dengan pemakaian yang benar, dapat mempengaruhi keseluruhan adonan roti atau media dimana ragi tersebut dibubuhkan.
Mungkin karena sifat ragi yang dapat mempengaruhi “lingkungan” di sekitarnya, ragi kemudian digunakan Tuhan Yesus sebagai perumpamaan tentang sikap hidup orang Farisi dan Herodes.

Secara singkat, ragi orang Farisi dapat diartikan sebagai sikap hidup orang Farisi yang munafik (bdk.Lukas 12:1), nampak saleh namun hatinya penuh kebusukan. Ragi Herodes melambangkan sikap hidup yang ambisius dan haus kekuasaan, berperilaku kejam dan tidak segan-segan menghalalkan segala cara termasuk cara yang jahat. Oleh karena itu Yesus memperingatkan pada murid-muridNya agar berjaga-jaga dan awas terhadap sikap hidup yang buruk dari orang Farisi dan Herodes. Dalam artian, berhati-hati agar sikap dan perilaku buruk orang Farisi dan Herodes tidak mempengaruhi dan menular pada para murid. Orang kristen hendaknya memiliki filter (penyaring) atau tembok untuk menghadapi sikap, perilaku, cara hidup yang buruk yang ada di lingkungan sekitarnya.

Era saat ini adalah era globalisasi, dimana arus informasi mengalir dengan cepat dan beragam. Kita bisa memilih informasi berdasarkan kebutuhan dan keinginan, darimana saja dan kapan saja. Dampak negaifnya adalah kita tidak bisa membendung arus informasi yang masuk, yang penting atau tidak penting, yang baik atau tidak baik, mana yang perlu dan mana yang tidak perlu, mana yang sifatnya memperbaiki serta membangun dan mana yang menghancurkan. Maka filter (penyaring) yang bisa digunakan oleh pemuda dalam menghadapi era globalisasi adalah bersikap kritis. Memilah-milah mana hal yang baik untuk diri sendiri dan dapat mengembangkan potensi diri serta mana hal yang hanya menghabiskan waktu dan menyia-nyiakan potensi diri atau merusak diri kita.


Silakan dibagi