Terbentuknya Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS-Sebelat) bermula dari adanya sejumlah orang Kristen dari jawa yang mengikuti program transmigrasi pemerintah. Kemudian mereka bersama-sama dengan pendatang dari Sumatera Utara, Lampung dan daerah lainnya merasa terpanggil untuk mewujudkan persekutuan. Kedatangan para transmigran tidak serentak, tetapi bertahap yaitu:
- Tahun 1976 di Karya Jaya dan Karya Bakti
- Tahun 1981 di Air Petai.
- Tahun 1982-1983 di Karang Pulau, Air Muring, Karya Pelita, Suka Makmur, Air Putih dan Bukit Berlian.
- Tahun 1986 di Tanjung Sari.
Mulai sejak masuknya transmigrasi umum dan spontan (swakarsa) itulah orang Kristen beribadah dari rumah-kerumah, karena belum memiliki rumah ibadah sendiri.
Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan Jemaat Sebelat (Disingkat GKSBS Sebelat) adalah anggota Sinode GKSBS yang memiliki 5 Rumah Ibadah (Gereja) berada di 2 kabupaten, yaitu: Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Rumah Ibadah GKSBS Sebelat yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara Kecamatan Putri Hijau adalah kelompok Air Petai, yang berada di kecamatan Marga Sakti Sebelat adalah kelompok Suka Makmur, Air Putih, dan yang berada di Kecamatan Ulok Kupai adalah Gereja Air Lelangi. Sedangkan yang berada di Kabupaten Mukomuko Kecamatan Air Rami adalah kelompok Rami Mulia.
Sejarah awal terbentuknya kelompok-kelompok ibadah tersebut adalah sebagai berikut:
Persekutuan Kelompok Suka Makmur
Transmigran datang di desa Suka makmur pada bulan Maret 1983. Kebaktian yang pertama hari Minggu, bulan Juni 1983 di rumah Bapak Sispandono yang dilayani oleh ibu Sediyati (alm), dihadiri sekitar 50 orang dewasa dan anak-anak. Perayaan Natal pertama kali tanggal 25 Desember 1983 di rumah bapak Gidion Subadi dilayani oleh Pdt Kusnin HP (alm) dari Kuro Tidur. Kebaktian Minggu dilaksanakan secara bergilir dari rumah ke rumah. Setelah memiliki rumah ibadah darurat pada bulan April 1984 Kebaktian Minggu mulai menetap. Kelompok kebaktian Suka Makmur melayani anggota Jemaat yang ada di desa Suka Makmur, desa Karya Pelita, desa Suka Baru dan desa Suka Maju.
Persekutuan Kelompok Air Putih
Kedatangan transmigran pada bulan Mei 1983 di desa Air Putih. Kebaktian pertama diadakan pada hari Minggu, tanggal 6 Mei 1984 di rumah bapak Siswo Panda Yanto (Alm) yang dilayani oleh bapak Nasib Tambunan. Kebaktian berikutnya bergilir dari rumah ke rumah. Mulai bulan Juni 1984 kebaktian mulai menetap. Kelompok kebaktian Air Putih melayani anggota Jemaat yang ada di desa Air Putih, dan desa Air Ulam.
Persekutuan Kelompok Air Petai
Persekutuan mulai terhimpun sejak kedatangan bapak Pdt. Sudarsono Guntur B.Th bersama bapak Pdt. Kusnin HP (alm). Kebaktian mula-mula pada hari Minggu tanggal 1 April 1984 di rumah bapak Lazarus Ciptowiyono dihadiri 13 orang. Kebaktian berikutnya dilaksanakan satu bulan sekali kalau Pdt.Sudarsono Guntur datang dari Bengkulu. Kebaktian berpindah dari rumah ke rumah. Mulai memiliki rumah ibadah darurat tanggal 28 Desember 1985. Gereja Air Petai melayani anggota Jemaat yang berada di desa Air Petai, desa Air Muring, desa Kota Bani dan Karang Pulau.
Persekutuan Kelompok Ramumulia
Pertemuan awal atas prakarsa bapak Kadeni PA hari Sabtu tanggal 23 Agustus 1986 di rumah bapak Heri Suyanto. Kebaktian pertama tanggal 14 September 1986 di rumah bapak Heri Suyanto yang dilayani oleh bapak Kadeni PA. Tahun 1989 memiliki Rumah Ibadah darurat. Mulai dibangun permanen pada tahun 2005. Gereja Rami Mulia melayani anggota Jemaat yang berada di kecamatan Air Rami dan sekitarnya.
Persekutuan Kelompok Air Lelangi
Persekutuan dimulai sejak tahun 1995 di desa Bukit Berlian Napal Putih. Dimulai dari 5 kepala keluarga yang kebaktiannya berpindah dari rumah ke rumah. Tahun 1999 jumlah anggota jemaat bertambah menjadi 11 KK yang terhimpun dari desa Napal Putih, desa Bukit Berlian, desa Air Lelangi dan desa Pagardin. Mulai memiliki rumah ibadah darurat tgl. 10 Maret 2000 dan jumlah pengunjung kebaktian terus bertambah. Gereja Air Lelangi mulai dibangun permanenpada tahun 2010. Gereja Air Lelangi melayani anggota Jemaat yang berada di desa Air Lelangi, desa Pagardin, desa Bukit Berlian, dan desa Air Tenang.
Peresmian Jemaat Oleh Bupati
GKSBS Sebelat menjadi gereja dewasa ditetapkan dalam Sidang Klasis Palembang tgl. 15 Mei 1995 dan ibadah pendewasaannya pada tgl. 7 Januari 1996 disertai peneguhan penatua dan diaken serta penahbisan Pendeta atas diri Sdr. Totok Triadrianto S. Ibadah pendewasaan, peneguhan Majelis dan Penahbisan Pendeta tersebut dilayani oleh Pdt. Dwi Djanarto, S.Th.
Gereja Rami Mulia diresmikan oleh Bupati Mukomuko Dr. H. Ichwan Yunus, C.P.A.M.M. pada tgl 1 Nopember 2009. Pada tgl. 14 Nopember 2010 Gereja kelompok Suka Makmur diresmikan oleh Bupati Bengkulu Utara Dr.Ir.HM. Imron Rosyadi MM.M.Si. Rumah ibadah GKSBS Sebelat di Suka Makmur, Air Putih, Air Petai dan Air Lelangi telah memiliki IMB.
Pada saat diresmikan th. 2010 jumlah anggota jemaat GKSBS Sebelat seluruhnya ada 120 KK, dengan jumlah jiwa 425 jiwa. GKSBS Sebelat terus berkembang hingga kini tahun 2024 jumlah kepala keluarga mencapai 137 KK dan jumlah anggota jemaat 5002 jiwa. Saat ini anggota Majelis Jemaat ada 24 orang: 11 orang Penatua, 12 orang Diaken, 1 orang pendeta yang emiritusnya Tgl. 27 Februari 2022, namun ibadah emiritasinya dilaksanakan Tgl 27 Februari 2024 dan 1 calon Pendeta Rommel Martupa Pausoan S Sianturi, S.Th yang ditahbiskan menjadi Pendeta Jemaat pada hari Selasa 27 Pebruari 2024.
GKSBS Sebelat dari masa mencari, menghimpun, mengorganisir, dewasa dan hingga sampai saat ini semua ini terjadi karena kehendak Tuhan. Tuhan Yesus sebagai kepala gereja yang mendirikan jemat-Nya GKSBS Sebelat di Bengkulu Utara dan kelompok Ramimulya yang berada di kabupaten Mukomuko. Patutlah kita bersyukur dalam acara emeritasi dan penahbisan pendeta saat ini, Tuhan memberkati kita semua.