Sejarah GKSBS Sumber Hadi (Overview)

Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS) Sumber Hadi merupakan bagian dari GKSBS Klasis Sribhawono. GKSBS Sumber Hadi terletak di Kecamatan Melinting dan para anggotanya sebagian besar adalah suku Jawa. Sebagaimana jemaat GKSBS pada umumnya yang berlatar belakang kaum transmigrant. Dalam perkembangannya GKSBS Sumber Hadi memiliki aspek-aspek yang diunggulkan yang menjadi asset untuk meningkatkan pertumbuhan gereja.

Sebelum tahun 1996 GKSBS Sumber Hadi bernama GKL (Gereja Kristen Lampung) Sumber Hadi. Semula merupakan bagian dari jemaat GKL Sribhawono dan diresmikan menjadi jemaat dewasa, pada tanggal 20 April 1978. Pada awal berdirinya, jemaat ini merupakan sekelompok kecil (66 KK) dan berada di tempat yang terpencil (di pelosok pedesaan, jauh dari jalur jalan raya). Tetapi justru karena kecil dan terpencil itu, jemaat GKSBS Sumber Hadi memiliki hasrat yang kuat untuk mendapat pengakuan dengan cara tampil mempengaruhi kehidupan di sekitarnya. Dengan cara dan gayanya yang khas, GKSBS Sumber Hadi berupaya merebut posisi-posisi strategis dalam mempengaruhi perubahan dalam kehidupan bergereja maupun bermasyarakat. Kesediaan untuk memilih tujuan berdasarkan peluang-peluang yang ada dan memilih cara mencapai tujuan berdasarkan sumber daya yang dimilikinya, telah menjadikan GKSBS Sumber Hadi bisa lincah menapaki sejarah kehidupannya dan berdampak bagi dunia sekitarnya.

Pdt. Y. Joko Sudomo adalah pendeta yang membimbing proses pertumbuhan GKSBS Sumber Hadi hingga siap didewasakan pada Tahun 1978. Selanjutnya GKSBS Sumber Hadi dilayani oleh Pdt. Yunus Daniel Sastrosuwarno tahun 1981-1988 sebagai pendeta jemaat pertama. Setelah 8 tahun berlalu akhirnya pada tahun 1996 GKSBS Sumber Hadi meneguhkan Pdt. Surahmat Hadi sebagai pendeta jemaat kedua dan masih aktif sampai saat ini. Ada fase pada tahun 2005-2008, Pdt. Surahmat Hadi dimutasi ke GKSBS Gedung Aji Klasis Tulang Bawang, dan pada tahun 2008 kembali diteguhkan di GKSBS Sumber Hadi.

Dengan berkembangnya anggota jemaat GKSBS Sumber Hadi, pada tahun 2009 meneguhkan Pdt. Samuel Trionggo Pamungkas untuk menjadi pendeta jemaat juga, tetapi tahun 2016 istri dari Pdt. Samuel Trionggo meninggal dan beliau memutuskan untuk berhenti menjadi pendeta dan mengabdikan dirinya di Sekolah Alam Yogyakarta. Keaktifan dan proses perkembangan yang sangat baik GKSBS Sumber Hadi meneguhkan Pdt. Sugianto tahun 2012 untuk menjadi PTK (Pendeta Tugas Khusus) yang berfokus pada diakonia transformatif tetapi pada tahun 2019 beliau memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai PTK di GKSBS Sumber Hadi. Tak hanya itu, GKSBS Sumber Hadi juga meneguhkan Pdt. Sri Yuliana (2013) yang juga menjadi PTK sampai saat ini.

Kemajelisan dan Struktur Organisasi

Majelis Jemaat adalah pemimpin jemaat yang terdiri dari Penatua, Diaken dan Pendeta Jemaat. Masa jabatan Penatua dan Diaken adalah 5 tahun dan dapat dipilih kembali. Anggota Majelis Jemaat diangkat dan diberhentikan oleh Musyawarah Majelis Jemaat. Majelis Jemaat juga memiliki tugas yang wajib dilaksanakan antara lain :

  • Menjaga arah menggereja secara partisipatif sesuai dengan misi bersama GKSBS. GKSBS Sumber Hadi dengan gaya dan caranya yang khas telah mencoba terus konsisten dan setia dengan tema-tema besar sinode GKSBS. Dengan tema-tema tersebut oleh majelis jemaat bersama para warga jemaat digunakan sebagai landasan untuk membangun citra diri GKSBS Sumber Hadi. Majelis Jemaat GKSBS Sumber Hadi selalu menetapkan arah bergereja GKSBS Sumber Hadi berdasarkan tema-tema yang dirumuskan oleh Sidang Sinode.
  • Majelis Jemaat GKSBS Sumber Hadi melaksanakan program pembangunan jemaat dengan menetapkan 4 (empat) bidang kehidupan berjemaat yaitu:
    • Bidang Persekutuan. Membangun kehidupan berjemaat yang taat kepada Allah, memiliki ikatan persaudaraan yang hangat, dan kesejahteraan warga jemaat semakin meningkat.
    • Bidang Pelayanan. Membangun kehidupan berjemaat yang memberlakukan pemeliharaan Allah, sehingga kehidupan bersama dialami dengan semangat kepedulian dan keberpihakan kepada mereka yang membutuhkan bantuan.
    • Bidang Kesaksian. Membangun kehidupan berjemaat yang memasyurkan karya Allah yang menyelamatkan manusia, bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan dunia yang lebih berpengharapan

Selain itu, Majelis Jemaat GKSBS Sumber Hadi juga memiliki banyak keunggulandari segi ketersediaan sumber daya manusia dalam menjalankan semua program pelayanan yang telah direncanakan. Baik program jangka Panjang maupun program jangka pendek dan bersifat insidentil. Majelis Jemaat juga melakukan program penjadwalan pelayanan bagi seluruh warga jemaat GKSBS Sumber Hadi dan membentuk pengurus-pengurus pada setiap bidang-bidang pelayanan untuk mengontrol semua kegiatan peribadatan agar terlaksana dengan baik.

Sumber Daya Manusia

GKSBS Sumber Hadi memiliki sumber daya yang mumpuni, yang terdiri dari satu kelompok, yaitu Sumber Hadi yang anggotanya tersebar di tiga desa: Sumber Hadi, Itik Rendai, dan Pematang Tahalo. Berikut data anggota GKSBS Sumber Hadi.

Dalam perkembanganya, GKSBS Sumber Hadi mengalami berbagai macam dinamika yang semakin meningkatkan mutu dan kualitas warganya. Dalam kesehariannya warga jemaat bertahan hidup dengan mengandalkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya, rata-rata warga jemaat GKSBS Sumber Hadi berprofesi sebagai petani dan sebagian lainnya berprofesi sebagai pegawai, wirausaha, tukang dan ibu rumah tangga.

Finansial dan Properti

Dari berbagai macam profesi anggota jemaat inilah, penulis mendapatkan bahwa anggota jemaat GKSBS Sumber Hadi pada umumnya berkecukupan, hal ini dapat dilihat dari keaktifan anggota jemaat memberi persembahan disetiap kegiatan ibadah. Oleh karena itu, dari kondisi finansial dan properti yang ada ini, GKSBS Sumber Hadi sangat berpeluang untuk berkembang lebih baik dengan modal yang sangat cukup.

Program Pokok Kegerakan Gereja

GKSBS Sumber Hadi mengerjakan pokok-pokok program atau 4 isu sasaran strategis dalam mengembangkan sayap pelayanan yang lebih luas dan berdampak, sebagai berikut :

  • Keluarga Serasi Berdikari. Pembinaan warga jemaat agar memiliki kemampuan membangun kesadaran kritis masyarakat dan mengorganisirnya menjadi kekuatan sosial yang efektif dalam mempengaruhi perubahan sosial yang berpengaharapan.
  • Kawan Para Pemimpin. Peningkatan kapasitas pemimpin dan organisasi pelayanan untuk senantiasa memiliki kesadaran keberadaan dan arah yang jernih-jelas, tertuang dalam renstra yang bermutu, memiliki mekanisme pengambilan keputusan yang efektif, didukung oleh supporting system yang cukup dan efektif.
  • Kemitraan Sehati Sehaluan. Kemitraan kerja sama dengan pihak lain di mana lembaga-lembaga pelayanan di lingkungan GKSBS Sumber Hadi terhubung dan bersinergi secara kuat dengan lembaga-lembaga di luar GKSBS Sumber Hadi, sehingga dapat menjalankan misi lembaga secara efektif.
  • Lebih Dari Cukup. Pengembangan sumber daya di mana GKSBS Sumber Hadi memiliki unit unit usaha yang berfungsi efektif sebagai media kesaksian dan misi seraya mendukung pembiayaan program jemaat.

Terobosan-Terobosan GKSBS Sumber Hadi

Melalui program pokok strategis di atas, GKSBS Sumber Hadi telah melakukan beberapa terobosan-terobosan penting dan berpengaruh, baik secara internal gereja (jemaat gereja sendiri) maupun secara eksternal (yang berdampak langsung terhadap masyarakat luas), antara lain:

  • Melakukan program pembedahan rumah kepada jemaat yang dirasa perlu dan membutuhkan (Tahun 2014).
  • Pengadaan sumur untuk pemenuhan sumber air bersih bagi masyarakat sekitar dengan nama Unit Usaha Air Bersih “KASIH” yang dikelolah langsung oleh Yayasan Suyudi. Yang telah melayani kebutuhan air bersih desa Sumber Hadi sebanyak 247 KK di dusun V dan dusun VI.
  • Aktif dalam kegiatan diakonia yang digalang dan digerakan oleh kaum ibu-ibu dalam Laskar Maria.
  • Berperan aktif dalam pendewasaan GKSBS Gunung Balak (Tahun 2010).
  • Berperan aktif dalam pengembangan pelayanan sesama GKSBS dalam lingkup Klasisi Sribhawono terutama GKSBS Mataram Baru.
  • Pemberdayaan kaum perempuan gereja dalam bidang pemeliharaan Kesehatan, serta mendukung Rumah Produksi olahan jahe dalam unit usaha Sinten Remen.
  • Aksi Paskah 2023 dengan membagikan takjil sebanyak 500 cup dengan 2 kali tahap pembagian kepada saudara-saudara yang sedang menjalankan ibadah puasa.
  • Pelayanan lumbung pangan yang telah berhasil memasok cadangan pangan yang cukup bagi para anggota jemaat dan menunjang pelayanan diakonia yang berupa pembagian beras.
  • Penyelanggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sejak tahun 2021.
  • Program pemberdayaan petani di Sumber Hadi dan Mandala Sari melalui Yayasan Suyudi dengan memperjuangkan gagasan mengenai cara bertani berbiaya murah dengan hasil melimpah.