Shalom, Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Injil Yohanes memang agak sedikit beda dengan tiga kitab Injil yang lainnya. Salah satu yang unik yang kita temui di dalamnya adalah Yesus beberapa kali mengibaratkan dirinya dengan berbagai hal yang dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, dan ini kita tidak temukan di kitab Injil yang lain. Misalnya Ia mengibaratkan diriNya dengan Roti (6:35), Terang dunia (8:12), Pintu (10:7), Gembala yang baik (10:11) dan beberapa hal lainnya. Dengan menuliskan hal-hal tersebut, Yohanes ingin menegaskan bahwa kedekatan kita dengan Kristus pada saat ini, akan sangat mempengaruhi kehidupan kita pada masa yang akan datang atau di kehidupan kekal.
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Teks firman yang sudah kita cermati bersama-sama tadi adalah rasa penasaran orang-orang Yahudi kepada Yesus mengenai kebenaran Dia sebagai Mesias yang mereka tunggu-tunggu selama ini (ayat 24). Walaupun sebenarnya Yesus sudah menjelaskan sebelumnya, namun mereka tetap tidak percaya (ayat 25), sebab menurut Yesus mereka tidak akan percaya karena mereka bukan domba-dombaNya. Dan itulah sebabnya mereka tidak mau mendengar suaraNya, karena jika mereka domba-dombaNya, tentulah mereka akan mendengarkan suara Yesus dan mengikutiNya. Dari teks firman Tuhan ini, ada beberapa pokok penting yang dapat menjadi bahan perenungan kita:
Pertama: Dalam ayat sebelumnya, Yesus sudah dengan jelas mengatakan bahwa Dialah Gembala yang baik (ayat 11). Dalam tradisi Perjanjian Lama, menjadi gembala bukanlah pekerjaan yang mudah karena pada umumnya mereka menggembalakan berpuluh-puluh bahkan ratusan ekor ternak baik kambing atau domba. Para gembala adalah pekerja keras, dan harus berani karena kawanan ternak itu sering menjadi incaran hewan buas seperti serigala. Mereka juga harus menjamin kebutuhan makan dan minum ternaknya yang dalam bahasanya Daud, gembala harus membawa domba-dombaNya ke padang yang berumput hijau dan ke air yang tenang (Mzm. 23:1-6). Bagaimana dengan Yesus? Sebagai seorang Gembala yang baik, Yesus lebih lagi, Ia bahkan rela menyerahkan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Dengan penegasan ini, jemaat-jemaat se-Sinode GKSBS diingatkan betapa berharganya kita bagi Allah sehingga Ia peduli, dan Ia melindungi kita sebagai domba-dombaNya. Dalam suasana paska dan pentakosta ini, kita diingatkan bahwa penyaliban Yesus adalah bukti yang nyata bagaimana Ia sebagai Gembala yang baik benar-benar menyerahkan nyawaNya bagi kita domba-dombaNya.
Kedua: Gembala yang baik itu ternyata tidak hanya peduli dengan urusan hidup masa kini saja seperti pemeliharaan dan perlindungan serta hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan jasmani seperti padang yang berumput hijau dan air yang tenang, tetapi juga kehidupan yang akan datang atau hidup yang kekal (ayat 28). Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Korintus menjelaskan bahwa: “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan kepada Kristus, maka kita adalah orang yang paling malang dari segala manusia” (1 Kor. 15:19). Artinya, Kristus tidak hanya menjamin hidup yang sekarang yang sedang kita jalani ini, tetapi ada kepastian atau jaminan juga pada kehidupan yang akan datang. Hidup kita yang sekarang adalah kehidupan yang dikelilingi dengan berbagai kecanggihan dan kemajuan teknologi yang sangat menjanjikan banyak hal, sehingga kita terlena dan takjub dibuatnya. Tetapi saat yang bersamaan, tidak dapat dipungkiri juga, kemajuan dan kecanggihan teknologi tersebut, banyak melahirkan dampak yang buruk bagi kehidupan manusia. Kecanggihan teknologi memang sangat menjanjikan, membuat orang terlena tetapi ternyata tidak bisa menjamin hidup manusia menjadi nyaman. Dalam situasi yang sedemikan ini, Yesus hadir dan memberikan jaminan untuk hidup yang lebih pasti.
Ketiga: Yesus dengan tegas menyampaikan bahwa jaminan atau kepastian akan pemeliharaan hidup baik untuk kehidupan masa kini dan untuk kehidupan yang akan datang hanya ditujukan bagi domba-domba yang mau mendengar suara Yesus sebagai GembalaNya (ayat 27-28) dan Yesus juga memastikan domba-domba itu adalah pemberian BapaNya dan tidak mungkin ada orang yang akan merebutnya. Peryataan ini tentu berkaitan dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang merasa was-was jika para pengikut mereka bisa terpengaruh dan akan beralih menjadi pengikut Yesus (10;42; 11:48). Kita semua berharap bahwa Allah di dalam Yesus Kristus senantiasa menjamin hidup kita baik masa kini dan masa yang akan datang, agar hal itu dapat terwujud, baiklah kita tetap setia mendengarkan suara Sang Gembala yang baik itu.
Jemaat yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Jemaat se-Sinode GKSBS dimanapun berada, patut bersyukur karena Tuhan Yesus Kristus menjadi Gembala kita semua. Dia adalah Gembala yang baik bahkan sangat baik. Dia tidak hanya peduli dengan kehidupan kita masa kini, tetapi juga kehidupan yang datang. Dunia dengan segala kemajuannya memang menjanjikan banyak hal, tetapi toh, tidak ada kepastian didalamnya. Kepastian itu hanya kita dapatkan di dalam Dia yang tidak hanya menjamin kehidupan saat ini, tetapi hidup yang kekal kelak bersama-sama dengan Dia. Karena itu, marilah kita semua domba-dombaNya untuk tetap taat dan setia mendengarkan suaraNya. Amin !
Nas Pembimbing : 1 Petrus 5:2-4
Berita Anugerah : Mazmur 23:1-6
Nas Persembahan : Amsal 3:9-10
Nyanyian :
- Nyanyian Pembukaan : PKJ 4
- Nyanyian Pujian : KJ 415
- Nyanyian Peneguhan : KJ 407
- Nyanyian Responsoria : PKJ 187
- Nyanyian Persembahan : PKJ 146
- Nyanyian Penutup : KJ 376
Leave a Reply