Jemaat terkasih, pernahkah saudara menyaksikan orangtua yang berusaha menenangkan anaknya yang sedang tantrum? Tidak sedikit orangtua yang dengan tegas menegur bahkan menindak anaknya di depan umum tanpa ragu, namun banyak pula yang dengan penuh kesabaran membujuk serta berusaha menjelaskan dengan bahasa yang sederhana, penuh kasih dan kelembutan, agar si anak mengerti. Bacaan kita dari Hosea 11:1-11 ini menggambarkan kasih Allah yang sangat mendalam terhadap Israel, meskipun mereka terus-menerus memberontak. Ini adalah penggambaran yang indah tentang kasih orang tua terhadap anaknya, yang menunjukkan betapa besar kesabaran dan kemurahan hati Allah. Bagaimana kasih Allah itu dinyatakan, berikut penjelasannya :
(Ayat 1-4) Allah mengingatkan Israel tentang bagaimana Dia memanggil mereka keluar dari Mesir, seperti seorang ayah yang penuh kasih memanggil anaknya. Kasih ini bukanlah kasih yang bersyarat, melainkan kasih yang penuh perhatian dan melindungi (protektif). Meski Allah mengasuh dan mengajari mereka untuk berjalan (ayat 3), Israel tetap tidak mengenali atau menghargai kasih itu. Namun, Allah tetap setia, memimpin mereka dengan tali kasih dan kesetiaan (ayat 4). (Ayat 5-7) Israel tidak memahami kasih Allah dan memilih untuk memberontak. Mereka lebih memilih kembali ke Mesir atau tunduk kepada Asyur daripada berserah kepada Tuhan. Ini menggambarkan betapa sering kita, seperti Israel, lebih memilih jalan yang membawa kita jauh dari Tuhan, meskipun kita telah merasakan kasih-Nya yang besar. Pada ayat 8-9 Allah berbicara dengan penuh emosi, menanyakan bagaimana mungkin Dia menghancurkan Israel seperti yang dilakukan kepada Adma dan Zeboim (dua kota yang dihancurkan bersama Sodom dan Gomora). Hati Allah berubah karena kasih-Nya yang besar, Dia tidak akan menyerahkan mereka sepenuhnya kepada kehancuran. Ini adalah gambaran dari kasih karunia dan belas kasihan Allah yang tak terhingga. Terakhir, pada ayat 10-1, meskipun Israel telah memberontak, Allah menjanjikan pemulihan. Dia akan memanggil mereka kembali seperti singa yang mengaum, dan mereka akan kembali dengan gemetar dari barat. Allah tidak hanya mengancam dengan hukuman tetapi juga memberi harapan. Pemulihan dan keselamatan akan datang karena kesetiaan Allah kepada perjanjian-Nya.
Kisah dalam Hosea 11:1-11 mengajak kita untuk merenungkan kasih Allah yang tidak berkesudahan. Meskipun kita sering kali jatuh dalam dosa dan memberontak, Allah tetap mengasihi kita dengan kasih yang tidak pernah menyerah. Dia memanggil kita untuk kembali kepada-Nya, menerima kasih dan pengampunan-Nya, dan hidup dalam kasih karunia yang telah Dia berikan kepada kita. Dalam upaya kita merefleksikan perjalanan GKSBS yang ke-38 tahun, mungkin Tuhan mendapati kita masih hidup berkanjang dalam dosa dan terus-menerus membangkang. Pikiran kita masih dikuasai ego masing-masing. Meskipun kemasannya mengatasnamakan gereja atau demi persekutuan, namun di dalamnya masih dipenuhi keinginan-keinginan untuk memuaskan selera dan kepentingan pribadi masing-masing. Di saat yang sama, kita menyaksikan kasih Allah yang dinyatakan terus-menerus, koq iso yo? Dalam keterlemparan, ketercabutan kita, selalu saja ada pertolongan Allah, koq iso yo?
Bacaan kita dari Hosea 11:1-11 ini sangat sesuai dengan tema Bulan Diakonia GKSBS, yaitu “Menyemai Keadilan, Menuai Kasih”. Dalam konteks diakonia, yang merupakan pelayanan atau tugas melayani, aspek pemulihan dan pengampunan menjadi sangat penting. Pemulihan di sini berarti upaya untuk memperbaiki atau memulihkan hubungan yang rusak, baik itu antara dengan dirinya sendiri, sesamanya dan antara manusia dengan Tuhan. Ini mencakup tindakan-tindakan seperti rekonsiliasi, mediasi, dan penyelesaian konflik, yang semuanya adalah bagian dari mewujudkan keadilan dalam komunitas/pasamuan. Pengampunan adalah langkah selanjutnya setelah pemulihan, di mana kita melepaskan rasa sakit atau dendam terhadap kesalahan yang telah dilakukan orang lain dan memilih untuk melanjutkan hubungan dengan cara yang positif. Ini adalah manifestasi dari kasih yang tulus, yang tidak hanya mencari kebaikan diri sendiri tetapi juga kebaikan orang lain. Dalam Hosea 11:1-11, Tuhan menunjukkan kedua aspek ini dengan jelas. Meskipun umat-Nya berulang kali tidak setia, Tuhan tetap setia dan siap untuk memulihkan mereka dengan kasih-Nya yang tidak berubah. Ini mengajarkan kita bahwa dalam pelayanan diakonia, kita harus meniru kasih Tuhan yang tidak pernah menyerah untuk memulihkan dan mengampuni, sehingga menciptakan suasana pasamuan yang adil dan penuh kasih. GKSBS juga dipanggil untuk melayani dengan kasih yang memulihkan, menanam keadilan dalam pasamuan, dan menuai kasih yang membawa perubahan positif. Hosea 11:1-11 mengingatkan kita bahwa di tengah perjuangan untuk keadilan sosial, motivasi utama dan akhir dari tindakan kita haruslah kasih yang berasal dari Tuhan, yang tidak pernah menyerah pada kita dan selalu membuka jalan bagi pemulihan.
Mari kita merenungkan bagaimana kasih Allah bekerja dalam hidup kita, bahkan di saat kita tidak setia. Kita diajak untuk kembali kepada Tuhan, meninggalkan dosa, dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya, yakin bahwa kasih-Nya akan selalu menerima kita kembali. Bagaimana kita bisa mencerminkan kasih Allah ini dalam hubungan kita dengan orang lain, terutama dengan mereka yang mungkin telah menyakiti kita? Ingatlah bahwa Tuhan selalu setia dan kasih-Nya tidak pernah berhenti dinyatakan. Amin.
Tata Ibadah
“Menyemai Kasih, Menuai Keadilan”
PERSIAPAN
- Doa Konsistori
- Ajakan Beribadah
Liturgos 1 : Selamat datang dan salam sejahtera dalam kasih Kristus. Hari ini kita berkumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-38 GKSBS. Mari kita bersama-sama bersyukur atas penyertaan Tuhan yang telah memimpin dan memberkati gereja kita selama 38 tahun. Mari kita persiapkan hati kita untuk masuk ke dalam ibadah, mari kita bersaat teduh sejenak.
PUISI “BENIH KASIH”
Berjalan perlahan menyingsing lengan bajuNYA
Membungkuk menabur IA menaruh harap
Limpahlah tuaian, gumamNYA
Mengusap peluh yang menitik di keningNYA
Dengan sabar IA berdoa
Merindu hujan, sang sahabat lama
Namun biarlah KUdapati mereka berjuang
Bertumbuh di tepian, merambat-akar di cadas, atau bergelut bersama belukar
Mereka semua milikKU
Yang KUsemai takkan gagal
Benih kasihKU kan berbuah lebat
Mereka akan melanjutkan taburanKU
(Jemaat Berdiri)
- Menyanyikan Hymne GKSBS
- IBADAH
- Nyanyian Pembukaan
Liturgos 1 : Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, mari kita persiapkan kebaktian kita dengan bersama-sama kita memuji Tuhan dari PKJ 14
(Prosesi Masuk Pelayan Firman dan Majelis)
Votum dan Salam
Liturgos 1 : Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Mari kita mulai dan kuduskan ibadah ini, dengan masing-masing kita mengaku, bahwa:
Bersama : “Sumber pertolongan kita adalah TUHAN, yang menciptakan langit dan bumi. Amin.
Liturgos 1 : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai saudara.
Jemaat : Menyertai saudara juga.
(Jemaat Duduk)
Nas Pembimbing
Liturgos 1 : Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, Nas Pembimbing dalam ibadah saat ini sebagaimana yang kita terima dari kitab Mazmur 118 : 29
Nyanyian Pujian
Liturgos 1 : Mari kita naikkan pujian bagi kemuliaan Tuhan, dengan bersama menyanyikan PKJ 209:1-2
Pengakuan Dosa dan Hukum Kasih
Liturgos 1 : Hukum kasih, Kita terima dari Markus 12: 29-31. “Demikian perintah kasih yang Tuhan Perintahkan untuk kita lakukan agar kita dapat menjaga anugerah keselamatan yang dari pada Tuhan.
Jemaat : Tuhan, jika kami melihat diri kami sehari-hari sebagai gereja Tuhan dan sebagai pribadi, maka kami sering lalai memancarkan kasih Tuhan kepada sesama dan kami menjadi orang yang tidak dapat menikmati kebahagiaan hidup yang sejati.
Liturgos 1 : Karena kelalaian kami memelihara dan melaksanakan perintah kasih Tuhan, maka kami lalai pula membangun perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan.
Jemaat : Karena kami lalai menjalankan Perintah Kasih Tuhan, maka damai sejahtera yang dari Allah tidak dapat dirasakan oleh sahabat dan orang yang memusuhi kami.
Bersama : Ampunilah kami ya Allah, karena kasih setiaMu. Hapuskanlah pelanggaran kami menurut rahmatMu yang besar!
Berita Anugerah
Liturgos 1 : Jemaat yang dikasihi Tuhan, setiap orang yang mengakui dosa dan menyesali dosa serta kesalahannya dan yang mau memohon pengampunan kepada Allah dengan sungguh-sungguh, tentu Tuhan Allah kita yang pengasih akan memberikan anugerah dan pengampunan-Nya, sebagaimana Firman-Nya di dalam 1 Yohanes 4 : 7 demikian …
“Bertolong-tolonganlah menjaga anugerah Allah, demikianlah kita memenuhi perintah Tuhan”
(Jemaat Berdiri)
Nyanyian Peneguhan
Liturgos 1 : Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, karena Allah sudah memberikan anugerah dan pengampunan yang meneguhkan hidup kita kembali, maka marilah kita bangkit berdiri dan memuji Tuhan dari PKJ 39:1-2
Pemberitaan Firman
- Salam
Liturgos 2 : Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai saudara.
Jemaat : Menyertai saudara juga
(Jemaat Duduk)
Doa Epiklesis
Liturgos 2 : Marilah kita memohon pertolongan Tuhan, untuk menerima Firman-Nya di dalam doa: Ya Bapa, segala tulisan yang telah Bapa ilhamkan, jadikanlah itu bermanfaat untuk mengajar kami, untuk menyatakan kesalahan-kesalahan kami, untuk memperbaiki kelakuan kami dan untuk mendidik kami dalam kebenaran Yesus Kristus.
Jemaat : Kiranya Roh Kudus menerangi batin kami dan menjadikan kami pelaku-pelaku Firman yang sejati. Amin
Pembacaan Alkitab Hosea 11:1-11
- KJ 50a:1, 6
- Kotbah
- Saat Teduh, Doa Syukur, dan Doa Syafaat
- Nyanyian Responsoria
Liturgos 2 : Marilah kita merespons kebenaran firman dengan menyanyikan KJ 434:1-2
Sakramen Perjamuan Kudus (Jika ada dilaksanakan sesuai dengan pratelan)
(Jemaat Berdiri)
Persembahan Syukur
Diaken : Jemaat yang dikasihi Tuhan mari kita menghaturkan persembahan syukur dalam kebaktian Minggu saat ini dengan didasari Nas Mazmur 52:11
Persembahan kita iringi dengan Nyanyian PKJ 148: 1-dst (dinyanyikan secukupnya)
(Dilanjutkan dengan Doa Syukur Persembahandan Doa Bapa Kami)
Pengakuan Iman Rasuli
Liturgos 2 : Marilah kita mengikrarkan Pengakuan Iman Rasuli secara bersama-sama.
(Jemaat Duduk)
Warta Jemaat
(Jemaat Berdiri)
Menyanyikan Mars GKSBS
Berkat dan Pengutusan
Liturgos 2 : Ibadah kita saat ini telah usai, kita akan kembali pada ibadah kehidupan yang sesungguhnya, Bertolong–tolonganlah untuk menghadirkan damai sejahtera Allah dalam kehidupan ini dan terimalah berkat Tuhan:
“Tuhan memberkati saudara dan melindungi saudara, Tuhan menyinari saudara dengan wajahNya dan memberi saudara kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajahNya kepada saudara dan memberi saudara damai sejahtera. AMIN.
Jemaat : A…min, A…min, A…..min
Nyanyian Penutup
Liturgos 2 : Marilah kita menutup ibadah ini dengan menyanyikan PKJ 179:1-2


Leave a Reply