Kasih Yang Memulihkan

Khotbah Minggu, 3 Agustus 2025

Warna Liturgi :Hijau
MingguBiasa XVIII
Perikop: Mazmur 85:1-14

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Dalam menjalani kehidupan ini banyak hal seperti masalah; pekerjaan, ekonomi, keluarga, kesehatan/sakit penyakit, keamanan, bencana alam, dan segudang masalah yang lain yang bisa membuat hidup kita mengalami kekecewaan yang menjadikan hati kita kecewa, terluka, hilang pengharapan bahkan putus asa. Ketika masalah, penderitaan kita alami yang seakan tidak ada lagi pengharapan, kemana kita akan mengadu, berseru agar hidup kita dipulihkan? Melalui bacaan Firman Tuhan Mazmur 85: 1-14 kita akan belajar dari pengalaman hidup umat Isarael dengan tema Kasih Yang Memulihkan.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus

Mazmur ini ditulis oleh Bani Korah ditujukan kepada umat Israel setelah mereka pulang dari pembuangan di Babel. Siapakah Bani Korah? Bani Korah adalah anak keturunan dari Korah cucu Kehat seorang Lewi. Bani Korah adalah nenek moyang dari pemusik-pemusik kudus. Keturunan Korah ada yang menjadi Penulis Mazmur, Penjaga Pintu Kemah Allah dan Penyanyi di dalam Bait Allah. Dengan Mazmur ini Bani Korah hendak mengingatkan, mengajar dan menyadarkan umat Israel bahwa TUHAN yang menghukum mereka sehingga mereka hidup dalam pembuangan di Babel selama 70 tahun, adalah TUHAN yang tetap mengasihi mereka. Kasih TUHAN dinyatakan dengan kesediaan-Nya mendengar dan menjawab doa mereka. TUHAN merespon  doa umat Israel dengan tindakan membebaskan umat Israel dari kekuasaan raja Babel melalui raja Kores pada tahun 539 sebelum Kristus yang memberikan kemerdekaan kepada umat Israel untuk pulang ke Kanaan. Tindakan TUHAN yang membebaskan umat Israel dari penderitaan dan keputusasaan sebagai orang-orang buangan di Babel menjadikan keadaan tanah dan umat Israel dipulihkan. Pengharapan, jati diri, harga diri dan semangat hidup umat Israel bangkit sebab TUHAN berkenan mengampuni dosa  umat Israel, kasih TUHAN telah memulihkan keadaan umat Israel untuk menatap masa depan yang lebih baik sebagaimana janji TUHAN dalam ayat 10-14, dimana TUHAN akan memberikan keselamatan, kasih dan kesetiaan, keadilan, damai sejahtera, kebaikan dan negeri mereka akan memberi hasilnya.

Mengapa TUHAN dengan kasih-Nya berkenan mendengar, dan menjawab doa umat Israel, sehingga keadaannya dipulihkan? Karena ketika dalam penderitaan yang dialami umat Israel di Babel, mereka bertobat, berbalik dan datang kepada TUHAN berseru dalam doa mohon pemulihan, mereka tidak hidup dalam kebodohan  yang selama ini telah mereka jalani dengan meninggalkan TUHAN. Atas kasih TUHAN yang telah dinyatakan kepada umat Israel sehingga keadaannya dan hubungannya dengan TUHAN dipulihkan, maka Bani Korah mengajarkan, mengingatkan agar umat Israel berkometmen untuk mendengarkan apa yang hendak difirmankan TUHAN serta tidak akan kembali kepada kebodohan yang menjadikan umat Israel jatuh ke dalam dosa.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

 Dari perenungan firman Tuhan ini, seiring dengan bulan diakonia setiap bulan Agustus yang sedang kita jalani sekaligus momen ulang tahun kemerdekaan bangsa kita yang ke 79, kita diingatkan serta mendapatkan beberapa pengajaran;

  1. Ketika dalam hidup ini kita mengalami berbagai pergumuluan, permasalahan yang menyebabkan rusaknya hubungan kita dengan Tuhan, sesama dan ciptaan Tuhan yang lain, sehingga kita kecewa, putus asa, hilang pengharapan. Mari kita introspeksi diri, terbuka kepada Tuhan, menyadari dan bertobat, berdoa memohon agar Tuhan berkenan mengampuni dosa kita dan memulihkan keadaan kita.
  2. Kita adalah keturunan orang berdosa, kita dikandung dan dilahirkan sudah dalam kondisi berdosa. Kondisi ini menjadikan hubungan kita dengan Tuhan yang Maha Suci menjadi rusak, oleh kasih Tuhan di dalam Tuhan Yesus yang telah berkenan menebus dosa kita menjadikan hubungan kita dengan Tuhan yang rusak telah dipulihkan. Atas kasih dan kemurahan Tuhan, marilah kita menjadi orang-orang percaya yang terus mau mendengarkan apa yang difirman Tuhan dalam setiap sisi kehidupan kita. Marilah kita merespon kasih dan pemulihan Tuhan dengan terus menjaga kehidupan kita supaya jangan kembali kepada kebodohan yaitu hidup dalam dosa, hidup meninggalkan Tuhan.
  3. Sebagi orang-orang berdosa yang telah dipulihkan oleh kasih Tuhan Yesus Kristus, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama sebagai gereja. Setiap pelayanan kasih yang kita lakukan melalui program diakonia hendaknya membuahkan terjadinya pemulihan pada diri setiap penerima program diakonia. Baik melalui diakonia karitatif (bentuk diakonia yang memberikan bantuan materi secara langsung kepada yang membutuhkan misalnya bantuan beras, pakaian dll.) reformatif (bentuk  diakonia dengan memberikan modal materi/sarana, ketrampilan agar penerima program dapat menolong dirinya sendiri), maupun transformatif  (bentuk diakonia yang orientasinya untuk terjadinya perubahan kesadaran social sehingga penerima program diakonia dapat memperjuangkan terwujudnya tatanan sosial yang adil dan bermartabat yang selaras dengan nilai-nilai Inji). Diakonia kita kerjakan bertujuan mewujudkan nilai-nilai Injil seperti damai sejahtera, keadilan, solidaritas dan keutuhan ciptaan, meliputi seluruh aspek kebutuhan manusia.
  4. Pemulihan yang terjadi dalam hidup kita dan pemulihan yang terjadi karena program diakonia yang kita lakukan hendaknya menjadikan kita dan penerima program diakonia memiliki semangat dan pengharapan kehidupan masa depan yang lebih baik.
  5. Berbagai masalah seperti masalah; pekerjaan, kebutuhan hidup sehari-hari, sakit penyakit yang tak kunjung sembuh, hubungan hidup berkeluarga suami-isteri, orang tua-anak, masalah pendidikan anak, masa depan dan lain-lain bisa membuat kita terluka, patah semangat bahkan hilang pengharapan. Malalui firman Tuhan ini kita mendapatkan pengajaran untuk meyakini bahwa masalah apapun yang kita alami di dalam kasih Tuhan Yesus melalui karya Roh Kudus, Dia berkuasa memulihkan keadaan kita, sebagimana Tuhan memulihkan keadaan umat Israel. Sehingga Kebaikan, damai sejahtera, keadilan, keberhasilan akan menjadi nyata dalam kehidupan orang-orang yang takut akan Tuhan, yang mau mendegarkan apa yang dirmankan Tuhan.
  6. Sebagaimana Tuhan telah membebaskan umat Israel dari kekuasaan bangsa Babel, Tuhan yang sama adalah Tuhan yang dengan rahmat-Nya telah menganugerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, membebaskan bangsa kita dari penjajahan Sebagai orang-orang percaya sekaligus sebagai warga bangsa marilah kita terus berdoa kepada TUHAN agar kondisi berbangsa kita yang terluka karena berbagai kepentingan pribadi, keluarga dan golongan serta berbagai perbedaan yang sering dibentur-benturkan, TUHAN akan pulihkan. Sehingga kebaikan, keadilan, damai sejahtera, semakin nyata di negeri kita tercinta Indonesia. Amin.

Nas Pembimbing       : Mazmur 130:7-8
Berita Anugerah         : 1 Yohanes 1:6-9
Nas Persembahan      : 2 Korintus 8:1-3

Nyanyian :

  1. Nyanyian Pembukaan : KJ 17 :1, 2, 7
  2. Nyanyian Pujian : KJ 13:1-3
  3. Nyanyian Peneguhan : KJ 36:1-3
  4. Nyanyian Responsoria : PKJ 58:2, 3, 5
  5. Nyanyian Persembahan : PKJ 213:1-2
  6. Nyanyian Penutup : PKJ 282:5, 6

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *