Keselamatan – Renungan 1 Pra Paskah

Perikop Bacaan : Roma 10:8b-13

Salah satu kebutuhan manusia di dunia ini adalah keselamatan. Siapapun orangnya, apapun latar belakangnya pasti membutuhkan keselamatan. Orang kaya, orang miskin, orang punya jabatan maupun orang tidak berjabatan tidak ingin hidupnya celaka. Apalah artinya sebuah kekayaan yang melimpah, bila hidupnya tidak selamat, apalah artinya punya jabatan tinggi, tetapi celaka, tentu semuanya akan menjadi sia-sia dan tidak ada artinya. Oleh karena itu banyak orang yang berjuang supaya mendapatkan keselamatan, misalnya; dengan mengadakan acara ritual selamatan, melakukan puasa, pergi ke dukun, melakukan perbuatan-perbuatan baik.

Dalam menghayati iman kekristenan yang terkait dengan keselamatan, Firman Tuhan menjelaskan bahwa keselamatan itu adalah Anugerah Allah, keselamatan itu hanya karena iman kepada Yesus Kristus. Seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan pada saat ini, “Sebab Jika engkau mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan”. Dari sini sangatlah jelas bahwa keselamatan terjadi pada diri seseorang apabila dengan hati mau percaya dan dengan mulutnya ia mau mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat manusia yang telah mati disalibkan dan bangkit dari kematian. Mengapa dari hati? Karena hati dipahami sebagai pusat kehidupan. Hati yang jahat, maupun hati yang baik akan selalu nampak dalam perilakunya. Hati mempengaruhi pikiran, pikiran memerintah mulut, tangan, kaki dst. Percaya dengan hati membuat mulut mau mengaku yang dipercaya.

Kita sebagai umat yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mengimani bahwa kita telah mendapatkan keselamatan. Keselamatan kita pahami adanya pemulihan relasi yang rusak antara Allah dengan manusia berdosa, Keselamatan terjadi karena Allah telah mengampuni dosa-dosa manusia melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Karena ada pemulihan, relasi kita dengan Allah menjadi baik. Di manapun, kapanpun. Kita bisa berkomunikasi dengan Allah, baik dalam keadaan apapun, baik susah maupun senang, sehat maupun sakit, punya pergumulan berat, maupun dalam keadaan tenang. Kita bisa berseru kepada Tuhan dalam situasi apapun, dan kita menyakini bahwa Tuhan mendengar setiap seruan doa kita. Tuhan memberkati. Amin.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *