Teruslah Bersaksi Dengan Tetap Kuat Sampai Akhir

Khotbah Minggu, 16 November 2025

Warna Liturgi :Hijau
MingguBiasa XXXIII
Perikop: Lukas 21: 7-19

Bapak ibu dan saudara-saudari,

Pada hari ini, kita mendekati akhir dari liturgi gereja, tepatnya Minggu depan menjadi puncak tahun liturgi gereja yaitu Minggu Kristus Raja. Dalam Minggu Kristus Raja, gereja merayakan kepemimpinan Yesus sebagai Raja yang berkuasa atas segalanya, lalu 2 minggu dari sekarang kita akan memasuki Adven 1 yaitu masa penantian dan juga sebagai awal dari liturgi gereja.

Bacaan kita dari Lukas 21:7-19 menggambarkan pesan eskatologis, yang artinya sesuatu yang berbicara tentang tanda-tanda akhir zaman dan panggilan untuk tetap bertahan dalam iman. Dalam perikop ini, Yesus memberikan panduan kepada murid-murid-Nya tentang bagaimana mereka harus bersikap di tengah kesulitan yang akan datang.

Para murid bertanya kepada Yesus tentang kapan tanda-tanda akhir zaman itu akan terjadi. Yesus merespons dengan mengingatkan mereka untuk waspada terhadap penyesatan dan berbagai gejolak dunia seperti peperangan, bencana alam, dan kelaparan. Yesus tidak memberikan jawaban langsung mengenai kapan itu terjadi, tetapi Dia fokus pada bagaimana murid-murid harus bersikap ketika tanda-tanda itu muncul.

Tanda-tanda ini, meskipun mengerikan, tetapi harus diterima sebagian dari realitas dunia. Ketika kita melihat krisis global, bencana, atau ketidakadilan, kita mungkin tergoda untuk takut dan kehilangan pengharapan. Namun, dalam bagian ini, Yesus menekankan bahwa semua itu hanyalah permulaan. Gereja harus siap menghadapi masa-masa sulit dengan keteguhan iman dan pengharapan yang tidak goyah.

Setelah menggambarkan tanda-tanda umum, Yesus berbicara secara khusus tentang penganiayaan yang akan dialami oleh para murid. Mereka akan ditangkap, diadili, dan dianiaya karena nama Yesus. Namun, Yesus memberi janji bahwa di tengah penganiayaan itu, Dia akan memberi hikmat yang tidak dapat dilawan oleh musuh-musuh mereka. Penganiayaan yang dihadapi bukanlah tanpa tujuan. Sebaliknya, itu adalah kesempatan bagi para murid untuk bersaksi.

Bapak ibu dan saudara-saudari kekasih Tuhan,

Sejarah gereja mengajarkan kita bahwa para Kristen perdana menghadapi penganiayaan dengan keteguhan iman. Mereka tidak kabur dari iman mereka. Sebaliknya, penganiayaan yang mereka alami menjadi kesempatan bagi mereka untuk memberikan kesaksian yang hidup tentang Kristus. Respons mereka terhadap penganiayaan bukanlah melarikan diri, tetapi tetap setia dan berani bersaksi.

Dalam konteks GKSBS, tantangan seperti itu bisa kita lihat dalam perjuangan gereja untuk terus menyuarakan kebenaran dan damai sejahtera di tengah kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang tidak selalu mendukung. Dalam sejarah gereja kita, ada banyak kesaksian tentang bagaimana Tuhan memberi kekuatan kepada jemaat-Nya untuk tetap setia dan teguh menghadapi tekanan, baik dari luar maupun dari dalam.

Yesus menegaskan bahwa penganiayaan bukanlah akhir dari segalanya. Bahkan, di tengah tekanan yang berat, para murid diberi kesempatan untuk bersaksi tentang kasih dan kuasa Kristus. Gereja saat ini dipanggil untuk melihat tantangan sebagai peluang untuk memberitakan Injil. Sebagaimana Yesus memberi jaminan kepada murid-murid-Nya, kita pun diyakinkan bahwa Roh Kudus akan memampukan kita untuk bersaksi dengan hikmat dan keberanian.

Yesus melanjutkan dengan menjelaskan bahwa pengkhianatan akan terjadi, bahkan dari orang-orang terdekat. Keluarga, teman, dan sahabat bisa menjadi sumber pengkhianatan dan kebencian. Namun, di tengah semua itu, Yesus memberikan janji yang luar biasa: “Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

Pernyataan ini adalah penghiburan besar. Meski menghadapi situasi yang seolah-olah tanpa harapan, Yesus menjanjikan perlindungan dan keselamatan bagi mereka yang tetap teguh. “Tetap bertahan” adalah kunci untuk menerima hidup yang kekal. Dalam bahasa Yunani, kata “bertahan” di sini adalah hupomoné, yang berarti ketekunan yang penuh kesabaran dan keyakinan, bahkan ketika menghadapi kesulitan besar.

Bapak ibu dan saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan,

Bagi gereja, pesan ini sangat relevan. Dalam konteks pelayanan dan kehidupan berjemaat, kita sering kali menghadapi situasi yang sulit dan menguras tenaga. Namun, seperti para murid, kita diajak untuk tidak menyerah dan tetap bertahan dalam iman. Tuhan setia untuk memelihara umat-Nya dan memberikan kehidupan yang kekal.

Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan adalah gereja yang dibangun di atas keteguhan iman para pendahulu kita. Meskipun dalam keterbatasan dan tantangan, mereka tetap setia melayani dan memberitakan Injil. Perjuangan yang mereka hadapi bukanlah tanpa tantangan, tetapi mereka terus bertahan dan mengandalkan Tuhan. Seperti kisah para murid dalam bacaan ini, perjalanan GKSBS adalah kisah tentang keteguhan dan pengharapan yang tak goyah.

Bacaan ini, mengingatkan kita akan panggilan gereja untuk terus berjuang pada pengharapan Kristus di tengah tantangan dunia yang penuh gejolak. Kita mungkin menghadapi situasi yang sulit, entah itu dalam pelayanan gereja, pergumulan ekonomi, atau bahkan dalam relasi sosial yang rumit. Namun, dalam semua itu, kita diajak untuk melihat bahwa Tuhan memberi kesempatan untuk bersaksi melalui hidup kita, dan Dia sendiri yang akan memelihara kita.

Ketika kita menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian, kita tidak boleh terjebak dalam rasa takut atau pesimisme. Justru di saat-saat itulah, kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus yang setia, memberitakan kasih dan damai sejahtera-Nya. GKSBS, sebagai bagian dari tubuh Kristus, memiliki panggilan khusus untuk menjadi terang dan garam di tengah masyarakat Sumatera Bagian Selatan. Dengan keteguhan iman dan pengharapan, kita akan melihat karya Tuhan yang terus berlangsung di dalam dan melalui gereja-Nya.

Yesus tidak menjanjikan jalan yang mudah bagi murid-murid-Nya. Sebaliknya, Dia mempersiapkan mereka untuk menghadapi kesulitan dan penganiayaan. Namun, janji-Nya adalah, bahwa mereka yang tetap bertahan akan memperoleh kehidupan. Kita ini adalah murid-murid Tuhan, seperti para murid yang dahulu diutus, saat ini kita juga diutus untuk tetap teguh di tengah kesulitan dan menjadi saksi yang setia.

Bapak ibu dan saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan,

Melalui bacaan Alkitab hari ini, kita diajak untuk bertahan dalam keteguhan dan pengharapan, dan dengan demikian kita akan mengalami anugerah keselamatan yang dijanjikan Kristus. Mari kita terus berjalan dengan keyakinan bahwa Tuhan yang memelihara gereja-Nya di masa yang lalu, juga akan memelihara kita hingga akhir. Amin.

Nas Pembimbing         : Wahyu 2:10
Berita Anugerah          : 1 Korintus 15:58
Nas Persembahan       : Ibrani 13:16

Nyanyian :

  1. Nyanyian Pembukaan : PKJ 12:1-4
  2. Nyanyian Pujian : PKJ 21:1-3
  3. Nyanyian Peneguhan : KJ 440:1-3
  4. Nyanyian Responsoria : KJ 227:1-4
  5. Nyanyian Persembahan : PKJ 216:1-dsc
  6. Nyanyian Penutup : KJ 406:1-4

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *