Waspadalah Menyongsong Masa Depan

Khotbah Minggu, 24 Agustus 2025

Warna Liturgi :Hijau
MingguBiasa XXI
Perikop : Lukas 12:32-40

Shalom bapak ibu dan saudara sekalian.

Sekitar tahun 2001, ada acara TV nasional yang bertajuk berita kriminal, dan disetiap akhir acara selalu ada pesan untuk masyarakat luas yang berjudul “Pesan Bang Napi“. Pesan ini disampaikan oleh seseorang yang seolah-olah narapidana di penjara. Ia menyampaikan pesan dengan sangat sederhana tetapi mengena dan topiknya selalu kejahatan yang sedang ramai tejadi. Diakhir ceritanya bang napi selalu berkata “Waspadalah, waspadalah.“ Dengan pesan ini banyak orang kemudian terdorong untuk bertindak hati-hati terhadap kemungkinan akan tindak kriminal yang bisa terjadi kapanpun dan bahkan bisa menimpa seseorang agar kemudian bisa lebih aman atau terhindar dari bahaya dan kerugian karena lalai.

Betapa pentingnya waspada dan tidak lalai dalam hidup kita ini. Contoh sederhana saja, setiap orang tua yang punya anak-anak yang masih sekolah baik SD, SMP dan SMA, seringkali mengajarkan kepada anak-anaknya agar mereka mempersiapkan segala sesuatunya untuk hari besok ketika bersekolah. Memeriksan pekerjaan rumah dari sekolah apakah sudah dikerjakan, kita meminta mereka untuk menyiapkan perlengkapan seragam sekolah agar lengkap dipakai. Hasil dari semuanya itu kita bisa melihat bahwa setiap anak-anak kita lebih siap menghadapi hari-hari sekolahnya dengan baik. Sebaliknya jika tidak siap maka mereka akan mengalami banyak kesulitan misanya PR belum dikerjakan, seragam tidak lengkap dan lain sebagainya, apa dampak akhir tentu adalah sangsi dari guru disekolah.

Bapak, ibu dan saudara sekalian, dalam bacaan firman Tuhan hari ini Lukas 12: 32-40 tema besarnya adalah Waspada, ini merupakan rangkai panjang dari beberapa pengajaran yang disampaikan Tuhan Yesus kepada orang-orang yang berjubel untuk mendengarkanNya. Kenapa harus waspada? Apakah ada bahaya yang akan mengancam mereka atau ada persoalan yang berat yang harus mereka hadapi. Waspada memliki arti dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah: berhati-hati dan berjaga-jaga; bersiap-siaga. Dengan demikian kewaspadaan menolong sesorang untuk semakin siap menghadapai banyak hal dan segala sesuatu baik itu hal yang baik maupun hal yang tidak baik. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kewaspadaan dikaitkan dengan hasil kerja yang dilakukan oleh seorang hamba ketika ditinggalkan tuannya. Dengan harapan ketika tuannya kembali dari berpergian jauh dan belum tahu kapan sang tuan pulang, maka ketika tuanya pulang akan mendapati hambanya itu sedang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan benar di rumahnya.

Bapak dan ibu saudara sekalian, paling tidak ada dua hal nasehat Tuhan Yesus agar para hamba waspada dari Lukas 12:35 “Hendaklah pinggangmu tetap berikat.” Pinggang yang tetap berikat adalah gambaran hidup yang selalu siap melakukan aktivitas apapun dengan giat atau gigih. Orang yang berikat pigang adalah orang yang siap bekerja dengan keras dan maksimal dalam hidupnya. Dengan aktivitas yang banyak jika sesorang memakai ikat pinggang yang baik maka tidak akan kedodoran pakaiannya sehingga ia bisa leluasa untuk bergerak dan melakukan pekerjaan dengan nyaman. Sementara itu bagian yang kedua Lukas 12:35 “pelitamu tetap menyala.”  Pelita ini menggambarkan bahwa setiap orang percaya harus hidup di dalam terang Allah. Apa itu terang Allah? Terang Allah adalah firman Tuhan itu sendiri yang tinggal bersama kita. Setiap orang percaya seharusnya hidup dalam kebenaran firman Tuhan agar kehidupannya tidak tersesat dan terjatuh dalam dosa-dosa dan kesesatan dunia ini. Firman Tuhan menjadi penerang atau petunjuk hidup bagi orang-orang percaya agar bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik.

Tuhan Yesus memberi nasehat agar para hamba harus menjadi hamba yang terus melakukan pekerjaan-pekerjaanya dengan baik, dan tentu hidup dalam kebenaran. Sebab apa ketika tuan datang dan menemuka para hamba melakukan tugasnya dengan baik, dan hidup dalam kebenaran maka tuan akan memberikan apresiasi yang baik kepada hamba-hambanya. Demikian sebaliknya jika hamba tidak melakukan pekerjaan yang baik dan menyelesaikan pekerjaan dengan benar ketika sang tuan datang makan tuan akan marah dan memberikan sangsi yang tentu tidak baik atas keteledoran tugas yang tidak dikerjakan dengan baik, bahkan mungkin hamba yang ditemukan dalam keadaan hidup yang tidak benar.

Bapak ibu saudara sekalian, dalam bulan pendidikan dan kebangsaan ini kita diharapkan untuk mrenjadi umat yang memiliki kewaspadaan, kesiap-siagaan karena kita semua baik sebagai pribadi, orang tua, dan anak-anak sedang menyiapakn diri menyambut masa depan kita. Apa yang menjadi tugas kita sebagai warga jemaat mari kita kerjakan dengan giat dan sungguh-sungguh, tugas kita sebagai anggota majelis jemaat mari kita kerjakan dengan serius dan semaksimal mungkin, tugas kita sebagai orang tua mari kita benar-benar menjadi orang tua yang benar-benar bertanggungjawab untuk mendidik anak-anak, kalau kita sebagai anak ayo kita menjadi anak-anak yang baik dan melakukan tugas kita belajar dengan tekun dan tugas kita yang lainnya. Selesaikan tugas itu dengan baik jangan berhenti bekerjaan sementara masih banyak hal yang mungkin belum kita selesaikan.

Bapak ibu saudara sekalian sekalian, mari kita persiapkan diri dengan baik untuk menyosong masa depan kita masing-masing jangan sampai lupa supaya tidak mangalami kerugian dan penyesalan dalam hidup kita. Kita semua digambarkan seperti seorang hamba yang sedang menanti kedatangan tuan kita yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kita terus bekerja mengerjakan tugas-tugas kita yang belum kita kerjakan atau yang masih kita kerjakan dan belum selesai. Kita hidup dalam terang firman Tuhan, karena hanya dituntun oleh kebenaran firman Tuhan kita bisa menjalani hidup ini dengan baik. Mari kita buang segala ke egoisan kita, kebenaran yang hanya menurui keinginan kita hanya kebenaran dalam firman Tuhanlah yang seharusnya kita jalani dalam hidup ini. Rajinlah membaca Alkitab yang kita yakini sebagai Firman Tuhan, bukan hanya dibaca melainkan kita menemukan pesan khusus bagi kita untuk kita lakukan setiap waktu. Mari kita mengambil waktu khusus dalam keseharian kita untuk membaca Alkitab dan merenungkannya dengan sungguh agar kita menemukan kekayaan sumber air hidup dalam hidup kita oleh karena FirmanNya.

Bapak ibu dan saudara sekalian, jangan teledor atau lalai karena kita yang akan rugi. Jika telah tiba masa depan yang kita harapkan dan kita tidak memiliki persiapan yang baik, maka kita sendirilah yang akan menanggung kerugian itu. Waspadalah dengan bekerja keras dan hidup dalam firman Tuhan untuk menyosong masa depan yang lebih baik, Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Nas Pembimbing        : Lukas 21:36
Berita Anugerah         : Kisah Rasul 2:38
Nas Persembahan      : Kejadian 8:21

Nyanyian :

  1. Nyanyian Pembukaan : KJ 1:1-2
  2. Nyanyian Pujian : KJ 3:1-3
  3. Nyanyian Peneguhan : KJ 178:12
  4. Nyanyian Responsoria : KJ 413:1-3
  5. Nyanyian Persembahan : KJ 403
  6. Nyanyian Penutup : KJ 406:1-2

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *